Mojokerto (transversalmedia) – Walikota Mojokerto sambangi bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar covid-19, hal itu menunjukkan tindakkan kepedulian seperti seorang ibu terhadap anaknya.
Tidak lupa Ning Ita menyambangi dengan membawa bekal serta memberikan semangat bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing – masing.
Perlu diketahui, saat ini Kota Mojokerto sudah ada penurunan kasus baru covid – 19 jika dibandingkan tiga minggu kebelakang, ia tetap meminta agar masyarakat terus meningkatkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi adanya kasus baru.
“Meskipun angka statistiknya ini terjadi penurunan, tapi banyak tenaga kesehatan dan beberapa anak – anak yang sudah terpapar covid – 19. Ini menjadi himbauan bagi seluruh masyarakat Kota Mojokerto agar bisa terus meningkatkan ketaatan protokol kesehatan”, katanya. Sabtu (10/7/2021).
Ada target, vaksinasi tahap 4 bagi kelompok usia anak 12 – 17 tahun ini akan berakhir pada akhir bulan juli 2021.
“Ini terus kita lakukan percepatan, agar tidak sampai akhir juli untuk target 21 ribu sasaran itu bisa kita selesaikan, sembari kita juga membuka layanan vaksin untuk masyarakat umum” pungkasnya.
Lebih lanjut menurutnya, upaya percepatan vaksinasi bagi anak – anak di Kota Mojokerto terus dilakukan, dimana sebanyak 21 ribu sasaran telah disiapkan bagi siswa SMP – SMA yang ada di Kota Mojokerto.
“Kota Mojokerto sudah 3 hari ini melaksanakan vaksin untuk anak – anak, Alhamdulillah saya pantau perhari bisa 800 anak yang mendapatkan vaksin” jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Mojokerto menjadi yang pertama di Jawa Timur melaksanakan Vaksinasi anak usia 12-17 tahun, ini sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan terkait panduan Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid -19 bagi kelompok sasaran usia anak 12-17 tahun.
Dalam peninjauannya pelaksanaan vaksinasi yang bertempat di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto dan SMP Negeri 2 Kota Mojokerto, Rabu (7/7/2021).
“Ini ditujukan untuk pelajar SMP dan SMA di seluruh Kota Mojokerto tanpa terkecuali. Ini berbasis sekolah bukan domisili. Jadi meskipun dia bukan warga kota Mojokerto, asal sekolahnya di kota pasti ikut terdata,” ungkapnya
(Gon)