Mojokerto (transversalmedia) – Bau yang tak sedap menyengat di beberapa Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), hal ini menjadi kajian dari DPRD kota Mojokerto. Setelah di analisa ada tiga tempat, yakni : di jalan pasar burung (PB) Empunala, jalan Penanggungan dan jalan Hayam Wuruk.
Pengungkapan terdengar saat reses di Anggota DPRD Kota Mojokerto, Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Sulistiyowati. Di Miji Baru gang 3, Kecamatan Kranggan. Sabtu (11/12/2021). Dibutuhkan kajian mendalam soal mekanisme pengolahan tempat sampah.
“Butuh evaluasi menyeluruh terhadap TPS bermasalah. Mulai dari manajemen pengelolaan sampah mulai dari masyarakat, pengelolaan sampah di TPS hingga durasi pengangkutan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)”, tutur Sulistiyowati. ditemui usai reses, Sabtu (11/12) siang ini.
Politisi PKB ini mengungkapkan persoalan bau ini mestinya tidak sampai terjadi jika manajemen benar. “Kalau sampah sudah terpilah basah dan kering dari masyarakat saya yakin persoalan bau akan minim. Demikian sewaktu di TPS, bak sampah harusnya dalam kondisi tertutup. Termasuk durasi pengiriman sampah ke TPA harus lebih sering”, imbuhnya.
Sulis mengapresiasi penanganan sampah pada era kepemimpinan Amin Wachid sebagai kepala Dinas Lingkungan Hidup. “Jamannya pak Amin dulu saya apresiasi. Memang seperti itu harusnya kepala LH sehingga persoalan sampah tidak pernah menganggu warga, ” Ujarnya.
Dalam giat serap aspirasi, sejumlah konstituen Sulistiyowati mengeluhkan persoalan bau dari TPS PB Empunala. “TPS di pasar burung itu sudah tidak relevan karena dekat pusat kuliner. Demikian dengan TPS Penanggulangan. Keberadaan TPS ini menyebarkan bau menyengat, apalagi pada saat musim penghujan, ” Keluh Dodik seorang tokoh masyarakat setempat.
Pria paruh baya yang mengaku pernah tinggal di Singapura ini menganggap keberadaan TPS tersebut sangat tidak memenuhi syarat. “Mohon direlokasi karena tidak relevan lagi. Minta Dewan mendorong pemerintah, ” Tandanya.
Sementara itu, Rosidi juga seorang tokoh warga mengeluhkan minimnya kesadaran warga dalam membuang sampah. “Warga masih membuang sampah di sungai Sinoman sampai Kedungkwali dengan seenaknya. Itu belum lagi bau selokan luar biasa menyengat, ” Ungkapnya.
(Gon)