Bappeko: Siapapun Wali Kotanya Harus Melanjutkan Pembangunan Jalan Lingkar Barat

Mojokerto (Transversalmedia) – Masa jabatan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus akan berakhir pada Desember 2018. Sebab Mas’ud Yunus yang baru menjabat wali kota dalam satu periode tidak mencalonkan lagi pada Pilkada Kota Mojokerto tahun 2018. Dengan demikian Mas’ud Yunus akan digantikan wali kota baru sebagai pemenang kontes Pilkada 2018. Sedangkan pembangunan jalan lingkar barat yang sudah dimulai pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2023.

Persoalannya, apakah penjabat wali kota yang baru akan melanjutkan pembangunan jalan lingkar barat. Sebab biasanya setiap kepala daerah mempunyai kebijakan yang berbeda. “Siapapun wali kotanya harus melanjutkan pembangunan jalan lingkar barat sampai tuntas,” tandas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto Harlistyati tatkala ditemui di kantornya di Jalan Jawa, Rabu (7/3/2018).

Alasannya, pembangunan jalan lingkar barat sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto. RPJPD tersebut selama 20 tahun dimulai dari tahun 2005 sampai tahun 2025. “Pemerintahan itu berkelanjutan, siapapun pemimpinnya dalam melaksanakan pembangunan harus mengacu pada RPJPD,” jelasnya.

Lebih jauh penjabat Eselon II paling senior ini menjelaskan, RPJPD merupakan produk dari pemerintah daerah dimana dalam pemerintah daerah terdapat eksekutif dan legislatif. Dan RPJPD merupakan hasil pembahasan eksekutif dan legislatif. “Jadi RPJPD tertuang dalam Perda (Peraturan Daerah). Perda harus dilaksanakan,” urainya.

Dari RPJPD selanjutnya dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan jangka waktu lima tahun. Sehingga dalam satu periode RPJPD terdapat empat periode RPJMD. Selanjutnya dari RPJMD dirinci dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). “RKPD ini setiap tahun makanya juga disebut Rencana Pembangunan Jangka Pendek,” katanya.

Untuk diketahui, Pemerintahan Kota (Pemkot) Mojokerto merencanakan pembangunan jalan lingkar barat. Pembangunan jalan lingkar barat ini bertujuan untuk mengurangi disperitas (kesenjangan) antara Kota Mojokerto bagian timur dan barat dimana sejauh ini pembangunan dinilai lebih banyak di wilayah timur. Jalan lingkar ini dimulai dari pembangunan jembatan Rejoto yang menghubungkan Kelurahan Pulorejo dan Kelurahan Blooto. Pada tahun ini merupakan tahso pembebasan lahan di tiga segmen dimulai dari jalan kembar perumahan Surodinawan hingga fly over yang akan dibangun di Kelurahan Blooto.

(Cup/Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler