Mojokerto (transversalmedia) – Anggota DPRD Provinsi Jatim H Gatot Supriyadi melaksanakan agenda seminar wawasan kebangsaan dengan tema ‘Merajut Keberagaman dan Kebhinekaan dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan’ sekaligus peresmian jalan cor beton akses jalan yang penghubung dari dusun Sumput, Desa Medali dengan Desa Balongmojo Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Minggu pagi (25/9/2022).
Serangkaian acara kegiatan wawasan kebangsaan ini turut dihadirkan narasumber anggota DPRD Kota Mojokerto Febriana Meldyawati dari Fraksi PDIP, sekaligus alumni Universitas Airlangga Surabaya. Febriana Meldyawati merupakan anak bungsu dari Gatot Supriyadi yang akrab dipanggil abah Gatot.
Acara peresmian juga dimeriahkan musik patrol yang dikreasi oleh muda-mudi warga desa Medali. Dan sebelumnya juga ada acara senam kebugaran oleh ibu-ibu desa Medali. Kesemuanya merupakan praktik dari keberagaman dan kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Menurut keterangan kepala desa Medali Miftahudin, penyerapan akses jalan cor ini sudah menyerap kurang lebih Rp. 650 juta. “Kami sangat berterima kasih kepada Abah Gatot, dimana sebelumnya jalan Sumput kurang baik, bahkan rusak berat. Sehingga akses masyarakat terhambat. Sekarang sudah baik dan aksesnya sudah lancar. Ini merupakan aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam jaring aspirasi abah Gatot”, katanya.
Sementara itu, Abah Gatot dalam sambutannya mengatakan, perbaikan Jalan Sumput – Desa Balongmojo dengan menggunakan cor beton merupakan aspirasi dari masyarakat Desa Medan Kecamatan Puri. “Aspirasi juga disampaikan secara langsung oleh pak lurah, kami harapkan jalan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat dan kami tambahkan mohon untuk dirawat sebaik-baiknya”, jelasnya.
Sedangkan Febriana Meldyawati mengatakan, keberagaman dan kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan yang menjadi tema seminar wawasan kebangsaan sudah tidak perlu dibilang lagi.
“Apa yang dilakukan oleh bapak ibu Desa Medali sudah mencakup tema seminar wawasan kebangsaan dari Bapak Gatot Supriyadi loh. Ini tidak usah kita bicarakan lagi karena sudah menjadi praktek”, ujarnya.
“Untuk musik patrol yang merupakan musik tradisional punya kita ini wajib dilestarikan. Apalagi tadi yang menjalankan ini, operatornya anak-anak muda-muda, arek-arek milenial”, tambahnya.
“Saya harap ini masih dalam satu jalur yang baik dan tadi sudah matur, insya Allah akan membackup dan mensupport apa-apa yang dibutuhkan terlebih untuk anak-anak muda biar bisa berkegiatan positif dan juga berprestasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut mantan ketua DPRD Kota Mojokerto ini mengatakan, informasi dari lurah bahwa panjang jalan ini setengah kilometer kurang 10 meter. “Luar biasa ini hampir setengah kilometer jalan cor program aspirasi dari Bapak Haji Gatot Supriyadi yang dihasilkan dari usulan-usulan panjenengan ini”, katanya.
(Gon)