Mojokerto (transversalmedia) – Ketua RW lingkungan Karanglo, meminta meminta agar bantuan operasional penyelenggara (BOP) ketua RT/RW dinaikkan. Di informasikan, BOP ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sudah sembilan tahun belum pernah mengalami kenaikan.
Usulan ini disampaikan dalam forum reses yang dilaksanakan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Sonny Basoeki Rahardjo. Reses ketiga DPRD Kota Mojokerto Tahun 2022 ini dilaksanakan di Karanglo Gang 1, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari.
“BOP untuk ketua RT/RW ini mulai zamannya wali kota Mas’ud Yunus sebesar Rp 200 ribu. Jadi, sudah sekitar sembilan tahun belum mengalami kenaikan”, kata ketua RT, Agus. Minggu sore (18/12/2022).
Anehnya, BOP untuk ketua RT dan RW ini besarannya sama. Padahal antara RT dan RW tingkatannya kinerja berbeda luas wilayahnya. “Kalau misalkan Danrem dan Dandim itu kan berbeda. Yang RT dan RW ini kok sama Rp 200 ribu. Saya usul untuk ketua RW naik menjadi Rp 500 ribu dan ketua RT naik menjadi Rp 300 ribu atau berapalah”, harapnya.
Tidak hanya untuk ketua RT dan RW, Agus juga mengusulkan honor untuk kader motivator kesehatan yang tersebar di RT-RT juga dinaikkan. “Kader motivator ini juga sama, mulai zamannya pak Mas’ud, honornya Rp 100 ribu per bulan. Kalau bisa honor kader ini juga dinaikkan”, jelasnya.
Perlu diketahui, terhitung pada tahun 2020 ada 872 Ketua RT/RW se-Kota Mojokerto yang menerima BOP. Selain BOP, mereka juga kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, dimana preminya dibayar oleh Pemkot Mojokerto. Dengan demikian, kota Mojokerto menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang menjamin kesejahteraan sosial ketenagakerjaan bagi Ketua RT/RW.
Menanggapi usulan kenaikan BOP dan honor kader tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto Sonny Basoeki Rahardjo menyatakan setuju jika BOP dan honor kader motivator dinaikkan. “Mungkin yan ketua RW naik menjadi Rp 500 ribu dan ketua RT menjadi Rp 300 ribu, sedang honor kader naik menjadi Rp 200 ribu,” katanya.
Dirinya berjanji akan menyampaikan usulan tersebut kepada pihak eksekutif. “Kita sampaikan nanti kepada eksekutif. Dan kita lihat nanti kemampuan daerah, apa anggarannya ada. Tidak banyak memang”, katanya.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kota Mojokerto ini. baik ketua RT, RW, maupun kader motivator kesehatan, semuanya merupakan garda terdepan dalam pembangunan. “Kota Mojokerto ini kota kecil, tidak banyak jumlahnya. Namun tetap harus memperhatikan kemampuan daerah”, pungkasnya.
(Gon)