Mojokerto (transversalmedia) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Mojokerto, keluhkan hasil peningkatan jalan mega proyek yang ada di jalan Empu Nala, lantaran kondisi jalan yang tak mulus lagi. Padahal proyek tersebut rampung pada tanggal 30 Desember 2022 yang lalu. Hal ini terungkap saat rombongan komisi II lakukan inspeksi mendadak atau sidak. Senin (30/1/2023).
Anggota DPRD kota Mojokerto, Mulyadi, mengatakan kecewa pengerjaan PT PP Presisi TBK dengan anggaran yang menelan Rp 101 miliar yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan panjang 2,3 kilometer ini banyak titik yang rusak. “Genap 1 bulan kita sidak dalam kondisi sudah rusak, berarti kualitas pengerjaan BUMN jauh lebih bagus dengan kontraktor lokal padahal jalur sebelah utara itu tidak rusak”, ungkapnya.
Meskipun kendaraan berat dengan tonase diatas batas maksimal tonase kendaraan yang boleh melintasi jalan Empunala disinyalir oleh dinas terkait jadi biang rusaknya jalan karena tidak ada rambu-rambu jalan. “Pernah ada kecelakaan, saya kasihan ada pengguna jalan saat asik melintasi lalu kecelakaan”, ujarnya.
Sedangkan, Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo, “Proyek ini belum satu bulan selesai. Tetapi banyak titik jalan yang ambles dan meliuk-liuk serta kualitasnya buruk”, jelasnya saat sidak di tempat.
Wahjudi, tidak saja kecewa namun juga menyayangkan hasil pekerjaan proyek PEN yang menelan anggaran lebih dari seratus miliar rupiah tersebut. “Awalnya kami percaya dan tidak meragukan kualitas proyek yang dikerjakan PT PP Presisi yang notabene milik BUMN yang seharusnya lebih baik dari kontraktor lokal. Tapi hasilnya jauh dari ekspektasi. Ini harus dipertanggungjawabkan”, ujar pria berkumis tebal ini..
Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Kota Mojokerto Endah Supriyani mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan. “Pada waktu pelaksanaan kami sudah melaksanakan uji tanah dan lain-lain, dan uji tanah tersebut kita kita uji lab di ITS”, katanya.
Yang pasti, katanya, soal kerusakan itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana dan masih dalam tahap garansi dengan anggaran 5 miliar. “Selama satu tahun kedepan, pemeliharaan jalan menjadi tanggung jawab kontraktor “, tutup Endah.
Perlu diketahui, jalan empunala merupakan akses masuk menuju pusat wisata bahari yang ada di kota Mojokerto dengan perlintasan jalan empunala, residen pamuji, joko sambang, yos sudarso, prapanca, balongcangkring – rejoto. jalan balong cangkring – rejoto akan dibuka akses jalan menuju wisata bahari tahun ini.
(Adv/Gon)