Mojokerto (transversalmedia) – Sekretaris Komisi II, DPRD Kota Mojokerto Moch Rizky Fauzi Pancasilawan SH di sambati peserta reses, yang meminta untuk dibangunkan masjid. Hal ini disampaikan saat serap aspirasi masyarakat atau reses ke 1 Tahun 2023 di kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Jaya 13, lingkungan Ketidur, kelurahan Surodinawan, kecamatan Prajuritkulon. Minggu malam (19/2/2023).
Warga lingkungan Ketidur, Ali Imran, saat menyampaikan aspirasi mengatakan, “Saya ini di Ketidur memang cita-cita saya mendirikan masjid. Dari dulu bercita-cita mendirikan masjid”, katanya. Disampaikan, di Ketidur saat ini sudah ada musala yang tanahnya wakaf dari Haji Nurcholis almarhum. “Tanah wakaf dari Pak Nurcholis memang untuk musala”, katanya.
Bercerita, beberapa waktu lalu datang pengurus NU yang mengusulkan dibangun TPQ dan dan Aula kantor NU ranting. Namun, setelah diusulkan ternyata tidak terealisasi.
“La ini mumpung sekarang ada anggota dewan sebagai penyambung lidah untuk disampaikan pada Pemkot bahwa warga Ketidur sangat membutuhkan masjid”, tuturnya.
Dikatakan, lokasi yang diusulkan dibangun masjid, luasnya 15 meter kali 14 meter. “Saya sangat berharap sekali dapat diwujudkan melalui Bapak Rizky ini”, ujarnya.
Dijelaskan saat ini karena di lingkungan Ketidur tidak ada masjid, kalau warga Ketidur melaksanakan ibadah salat jumat pecah, ada yang ke Kemasan dan ada yang ke Surodinawan. “Tapi kalau salat Idul Fitri dan Idul Adha diselenggarakan di musala. Hanya saja tidak cukup. Kalau Tarawih, jug tidak muat”, tuturnya.
Menanggapi usulan, Rizky mengatakan, usulan untuk membangun kantor ranting NU Surodinawan merupakan aspirasi masyarakat yang diterimanya. “Saya ingat, usulan membangun kantor NU Surodinawan melalui saya”, katanya. Hanya saja, usulan tersebut tidak dapat direalisasikan karena setiap tahun NU Kota Mojokerto sudah dapat hibah dari Pemkot yang nilainya tidak sedikit. “Kalau ini diakomodir lewat Pokir (Pokok Pikiran) dewan, maka akan terjadi double posting atau double anggaran, ini tidak boleh”, katanya.
Menurut politisi PDIP ini, kalau saat ini usulan tersebut mau dialihkan untuk pembangunan masjid, justru lebih realistis. “Sangat memungkinkan untuk didirikan masjid karena tanahnya sudah wakaf. Tinggal dibentuk panitia pembangunan masjid”, sarannya.
Untuk itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto ini berjanji akan memasukkan usulan ini dalam Pokir dewan. “Saya masuk dalam Banggar (Badan Anggaran) dewan, pasti saya kawal nanti”, pungkasnya.
(Gon)