Mojokerto (transversalmedia) – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Mojokerto menggelar deklarasi damai perguruan silat demi menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang harmonis dan kondusif di wilayah Kota Mojokerto.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 perguruan silat di Kota Mojokerto. Diantaranya, Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), Perisai Diri (PD), Pagar Nusa (PN), Nur Harias, Tapak Suci, Dali Kumbang, Persinas Asad, Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKS PI), Merpati Putih dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW).
Hal itu dilakukan untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang harmonis dan kondusif guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi. Acara dilaksanakan di Hotel Ayola, Senin (17/7/2023).
Ketua Panitia Kegiatan, Deny Novianto menjelaskan, pergelaran deklarasi damai ini sebagai respon beberapa insiden gesekan kecil yang melibatkan antar perguruan silat. Untuk itu, perlu komitmen antara pimpinan perguruan silat untuk menjaga kondusifitas di Kota Mojokerto.
“Perlu komitmen perguruan silat di Kota Mojokerto agar tidak mudah tersulut emosi agar Kamtibmas di Kota Mojokerto terjaga,” ucapnya.
Tokoh masyarakat ini yang juga Ketua Bapemperda DPRD Kota Mojokerto, pencak silat merupakan ajaran budaya leluhur yang diajarkan untuk melindungi diri, bukan malah dibuat untuk berbuat anarkis dan keonaran yang mengakibatkan meresahkan masyarakat.
“Ilmu pencak silat seperti ilmu padi, kan leluhur mengajarkan agar semakin tinggi ilmu, semakin merunduk. Bukan malah mudah tersulut emosinya”, jelasnya.
Dengan acara ini, lanjut Deny menyampaikan, diharapkan hubungan baik antar perguruan silat semakin erat. Semakin solidnya perguruan silat, akan menumbuhkan prestasi para pendekar silat, khususnya Kota Mojokerto dan Jawa Timur.
“Kita berharap kedepannya pesilat kita bisa lebih berprestasi, khususnya di cabang olahraga, sehingga mengharumkan nama Kota Mojokerto dan Jawa Timur,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Mojokerto H. Ahmad Suud mengatakan, acara ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kondusifitas di Kota Mojokerto. Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya menjaga kerukunan antar perguruan silat.
“Ada beberapa insiden kecil yang sedikit melukai perguruan maupun kinerja pihak kepolisian. Untuk itu, ini merupakan bagian dari upaya (IPSI) untuk mengayomi mereka (perguruan silat),” ucapnya.
Untuk kedepannya, IPSI Kota Mojokerto bakal menggelar kejuaraan pencak silat di tingkat Provinsi. Hal itu sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan solidaritas dan kekompakan antar perguruan silat.
“Sebelumnya kita pernah menjalankan kejuaran, faktanya tidak pernah terjadi insiden bersitegang antar perguruan silat”, pungkasnya.
(Gon)