Mojokerto (transversalmedia) – Masyarakat diimbau agar tidak memberikan fotocopy KTP sembarangan pada saat pemilu, karena itu sangat berbahaya. Hal itu disampaikan Ketua DPRD kota Mojokerto, Sunarto saat giat reses ketiga tahun 2023 DPRD kota Mojokerto di rumah kediamannya jalan Nangka, perumahan Magersari, kota Mojokerto.
Dijelaskan, pemilu damai pada tahun 2024 harus diwujudkan tanpa menjadi mimpi. Terkait pileg 2024, para perangkat RT/RW yang ada anjuran mengumpulkan fotocopy KTP untuk mendulang suara agar dihindari. Karena dengan mengumpulkan fotocopy KTP dapat disalahgunakan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab hingga masuk ke ranah pidana.
“Disaat pemilu, kami imbau jangan sekali-kali memberikan foto copy KTP ya. Karena ada kasus penyalahgunaan untuk digunakan data pinjol (pinjaman online)”, katanya dihadapan undangan reses. Minggu (22/10/2023).
Politisi PDIP ini menerangkan, kekhawatiran ini merupakan penyalahgunaan ini pada saat pemilu untuk ditukarkan uang. “Meskipun itu diserahkan kepada tim sukses. Kan itu kepercayaan. Jangan mau”, tegasnya.
Pada giat reses ini dihadiri oleh Ketua DPC PDIP kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo, anggota DPRD kota Mojokerto Febriana Meldyawati, Pengurus DPC PDIP kota Mojokerto Agus Jaya.
Pada saat penyampaian aspirasi, Yustriono dari warga wates meminta untuk normalisasi saluran air, agar saluran air di beberapa titik dimaksimalkan untuk melancarkan aliran air ketika hujan.
“Menjelang masuk musim penghujan, gorong-gorong atau saluran air perlu dikeruk atau dipantau, agar aliran air dapat berjalan maksimal. Nanti usulan Bapak Yustrino ini juga akan kami masukan ke Pokir DPRD Kota Mojokerto yang akan ditindak lanjuti oleh OPD terkait”, pungkas Sunarto yang akrab dipanggil Itok.
(Gon)