Mojokerto (Transversalmedia) – Pemerintah Kota Mojokerto peduli terhadap Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), hal ini bentuk kepedulian terhadap janda untuk meningkatkan tahap kemandirian ekonomi yang ada di kota Mojokerto.
Yang perlu diketahui juga, bahwa PEKKA adalah perempuan yang melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, penjaga keberlangsungan kehidupan keluarga dan pengambil keputusan dalam keluarganya.
Untuk itulah Pemkot Mojokerto melalui Dinas P3A-KB melakukan program perdana pembinaan kelompok Pekka tahun 2018. Banyaknya perempuan warga kota Mojokerto yang memiliki status janda sekitar 3.500 orang dari 3 kecamatan dan 18 kelurahan.
Kepala Dinas P3A-KB kota Mojokerto Moch Imron mengatakan tujuan dibentuknya program pekka ini dibentuk. “Ya program ini dibentuk untuk peningkatan Sumber daya Manusia dan pendapatan perekonomian setiap orang, maka dari itu kita kumpulkan untuk kelompok Pekka, apa sih kemauan mereka, ya ini penyerapan aspirasi masyarakat,” katanya. Kamis (24/5/2018)
Imron menambahkan kegiatan ini untuk pembinaan kelompok Pekka dan mendengar hasil aspirasi nanti di ajukan untuk program tahun 2019. “Setelah hasil aspirasi sudah selesai maka kita akan koordinasikan dengan Bapeko kota Mojokerto untuk tahap perencanaan program tahun 2019,” tambahnya.
Dalam pidatonya di Pendopo Graha Praja Tama, ia memaparkan di dalam isi pidatonya, “ini tanggung jawab Pemerintah dan dipelihara oleh Negara, untuk itu melalui Dinas P3A-KB Kota Mojokerto akan membentuk kelompok-kelompok PEKKA dan nantinya akan di bentuk kelompok PEKKA di setiap Kelurahan diharapkan bisa dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam, menumbuhkan kemandirian serta kesetaraan di dalam berwirausaha guna meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mendorong tumbuh dan berkembangnya kualitas usaha perempuan secara mandiri, meningkatkan pendapatan keluarga dan secara langsung ikut menurunkan angka kemiskinan. Dan ikut berkontribusi membangun tatanan masyarakat yang sejahtera, kesetaraan gender, dan bermartabat,” paparnya.
(Gon)