Pj Wali Kota Mojokerto : ‘Jangan Pernah Lelah Mencintai Kota Mojokerto’

Mojokerto (transversalmedia) – Pada Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro sangat mengapresiasi para sukarelawan merupakan pilar-pilar sosial yang disebut disebut sebagai pahlawan kemanusiaan.

“Saya salut, pilar-pilar sosial layak untuk kita sebut sebagai pahlawan kemanusiaan. Karena ringan tangan, tak pernah kenal menyerah, kalau ada apa-apa pergerakannya cepat dan masif”, katanya saat memberikan sambutan di Hall Prajna Wijaya, Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, lantai 4. Jln Gajah Mada. Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, tidak banyak orang yang memiliki panggilan hati seperti pilar-pilar sosial yang telah mendedikasikan diri dan waktu mereka tanpa pamrih.

“Saya terus terang ketika harus menghadiri kegiatan ini saya merasa senang, bangga, dan bersyukur ketika berbicara kesejahteraan sosial, pilar-pilar sosial. Kita ini dihadapi industri kebahagiaan”, jelasnya.  

Momentum untuk menyelenggarakan gerakan bhakti kesetiakawanan sosial secara terkoordinir, sinergis, terarah dan berkelanjutan di Kota Mojokerto. Ini menjadi sebuah pengharapan agar terwujud tata kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dilandasi oleh kesetiakawanan sosial dan menjadi pilar dasar dalam mewujudkan Kota Mojokerto yang sejahtera.

“Karena saat ini kita sedang mengalami sebuah krisis yang disebut empati masyarakat yang sudah mulai berkurang. Tapi syukur alhamdulillah di Kota Mojokerto itu tidak berlaku”, jelasnya.

Pj Wali kota Mojokerto mengungkap sangat berterima kasih kepada organisasi perangkat daerah (OPD), tingkat kemiskinan di kota Mojokerto menurun di angka 5,77 persen masih jauh dari tingkat provinsi jawa timur yang sampai menginjak 10,35 persen dan secara nasional 9,35 persen.

“Bagi saya kota Mojokerto ini luar biasa sekali”, ungkapnya.

Ia mengungkapkan kota Mojokerto maju karena kolaborasi antar OPD saling bekerjasama. “Saat ikrar pemilu netral ASN, secara de jure ibu kota Jawa Timur itu memang kota Surabaya, tetapi secara de facto insyaallah sekarang dan kedepan, Kota Mojokerto”, ungkapnya.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini mengajak apa yang sudah dicapai kita pertahankan dan mari kita tingkatkan. “Sudah jamannya tidak terkotak-kotak ada egosentris semua berkolaborasi secara masif fem utuh karena jamannya sekarang jaman digital”, tegasnya.

Ali berpesan “Jangan pernah lelah mencintai kota Mojokerto”, pungkasnya.

(Adv/Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler