Mojokerto (transversalmedia) – Kepala BSKDN Kemendagri mengatakan pentingnya peran media untuk memajukan sebuah daerah dalam inovasi yang maju untuk target yang sempurna. Hal itu diungkapkan kegiatan ‘Monitoring dan Evaluasi Penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun 2023’, di ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto. Rabu (28/2/2024). 

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd mengatakan dari berbagai kriteria yang memimpin saat ini adalah kota Mojokerto. “Implikasinya di samping terus ada gairah seperti yang kita rasakan dari rapat tadi semua orang berpikir menemukan inovasi berdasar tugas dan masing-masing juga insentif yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Mojokerto”, katanya saat berwawancara dengan awak media usai rapat.

Lewat inovasi daerah menjadi salah satu kriteria pemberian kepada salah satu daerah dana fiskal bagi pemberian suatu daerah, “Skor yang ada untuk kota Mojokerto menerima insentif kurang lebih Rp 16,4 miliar untuk tahun 2024, khusus kategori inovasi daerah di kelompok ini mendatangkan dana insentif kurang lebih Rp 8,4 miliar”, jelasnya. 

Dijelaskan, tentu anggaran ini kembali lagi untuk pemerintah daerah untuk didayagunakan, “Kami berharap juga diberikan insentif kepada para inovator berikut untuk memperkuat manajemen atau institusionalisasi dari pengelolaan inovasi kota Mojokerto”, jelasnya.

Kota Mojokerto dari 8 dimensi dapat nilai sempurna 100 dari infrastruktur dari penyedia sumber daya manusia, tapi yang kurang institusionalisasi angka berkisar 72 ini bisa diperkuat perluasan setiap aktor-aktor setiap inovasi yang digagas oleh Pemerintah kota Mojokerto.

“Di rapat-rapat dalam diskusi tentang inovasi harus melibatkan dari media untuk bisa memberikan masukan sekaligus melakukan fungsi marketing inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah kota”, tegasnya. 

“Tetapi juga bisa dilakukan atau direplikasi lewat pemberitaan dengan teman-teman media ini bisa menjadi bagian dimensi atau indikator institusionalisasi inovasi yang akan dilakukan bersama-sama para aktor yang akan terlibat para inovasi”, sambungnya. 

Kepala BSKDN itu mengharapkan untuk meningkatkan nilai 72 yang dicapai untuk mendekati nilai yang sempurna dari saat ini. “Dari angka 100 itukan sesuatu yang luar biasa”, harapnya.

Sementara itu, Sekdakota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo ATD MM mengatakan “Kami atas nama Pemerintah kota Mojokerto menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala BKSDN karena menyampaikan pencerahan dan pengarahan tadi, sehingga tadi menjadikan koreksi atas kekurangan-kekurangan dengan yang sudah tinggi tapi ada tentu masih ada skor yang kita kejar”, katanya.

Menindaklanjuti arahan Kepala BKSDN, kalau ingin menjadi yang terbaik harus lari kencang karena berbagai daerah lain mengejar Pemkot Mojokerto, “Kalau kita diam pasti kelewatan kita, oleh karena itu kita harus berlari kencang. Kekurangan-kekurangan kita dimana seperti arahan beliau tadi ada masalah institusional skor kita belum maksimal masih 72 ya ini kita perbaiki, beliau sudah memberikan arahan peta hailig dijalankan kerjasama dengan akademisi dengan media. Artinya kita mencari rentan kekurangan-kekurangan kita dan kita optimalkan, strateginya disusun oleh Bappedalitbang”, pungkasnya.

(Gon)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here