Mojokerto (tranversalmedia) – Realisasi pendapatan daerah kota Mojokerto meningkat, hal itu terbukti antusias masyarakat begitu sangat percaya terhadap pemerintah kota Mojokerto. Bukan hanya itu saja, kemudahan pelayanan melalui pembayaran di gerai retail modern sudah cukup diminati masyarakat.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Mojokerto menjelaskan dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2024, realisasi pajak daerah sudah mencakup 60,91 persen atau Rp 51,9 miliar. Capaian ini telah melebihi target semester satu yakni 41,8 persen atau Rp 35,6 miliar.

Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, M. Ali Kuncoro mengatakan capaian ini juga meningkat jika dibandingkan tahun 2023 pada semester yang sama yang hanya terealisasi Rp 32,2 miliar.

Beberapa sektor pajak potensial masih menjadi penyumbang terbesar untuk Kota Mojokerto, antara lain Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terealisasi Rp 21,7 miliar, Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas makanan dan minuman terealisasi Rp 10,2 miliar, dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBBP2) terealisasi Rp 7,7 miliar.

“Kami sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak, ini adalah bukti nyata kerja sama yang baik dan solid antara pemkot dan masyarakat”, katanya. Selasa (16/7/2024).

Orang nomor satu di kota Mojokerto ini menjelaskan pembayaran pajak daerah sangat berperan dalam penyediaan layanan publik yang penting bagi masyarakat. Seperti peningkatan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, serta peningkatan akses terhadap layanan dasar.

“Pajak yang terkumpul ini kan manfaatnya juga kembali ke masyarakat, yang akan kita gunakan untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan publik dan sebagainya”, jelasnya.

Sedangkan Pemkot Mojokerto selama ini telah memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk membayar pajak. Seperti dapat melakukan pembayaran pajak daerah di Mal Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, mobil layanan pajak keliling, di gerai retail modern seperti indomart dan alfamart, menggunakan pembayaran nontunai dengan QRIS, OVO, GOPAY dan TOKOPEDIA serta melalui Laku Pandai Bank Jatim, selain itu pembayaran pajak daerah khususnya PBB-P2 juga dapat melalui bank sampah.

“Kami terus berupaya memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya, sehingga tidak ada alasan untuk tidak membayar pajak tepat waktu”, ungkapnya.

Dengan capaian pada semester satu ini, Mas Pj optimis akan terus meningkat pada semester dua, dan akan melampaui target pajak daerah tahun 2024 sebesar Rp 85,2 miliar.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here