Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) memperingati Hari Anak Nasional. Yang bertempat di halaman Gedung Olahraga dan Seni Majapahit. Sabtu (3/8/2024).

Kepala Dinsos P3A kota Mojokerto, Choirul Anwar, SH, M.Si mengatakan diselenggarakannya dengan maksud untuk meningkatnya capaian pemenuhan dan perlindungan anak kota mojokerto sehingga mendukung percepatan kota Mojokerto menjadi kota yang benar-benar layak anak  dan menyongsong guna mendukung Indonesia Layak Anak (idola) tahun 2030.

“Sedangkan tujuan sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak”, katanya saat memberi laporan. 

Sebagaimana yang ditujukan untuk mendorong para pihak baik OPD, dunia usaha, lembaga masyarakat, dunia pendidikan, media massa dan forum anak untuk terus berpartisipasi mendukung pemenuhan hak anak dan kesejahteraan anak  pada masa  tumbuh kembang anak dan perlindungan khusus anak sesuai dengan kewenangan masing-masing.

“Mempromosikan hak-hak anak yaitu hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi anak dan memastikan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak di kota Mojokerto”, tuturnya.

“Menurunkan angka kekerasan terhadap anak, menurunkan angka perkawinan anak, dan anak butuh sekolah”, ujarnya.

Sebagai informasi acara gebyar peringatan Hari Anak Nasional tahun 2024  dihadiri oleh Forkopimda, semua OPD, camat, lurah dan kepala sekolah serta lembaga masyarakat, dan perwakilan dari kelompok anak-anak beserta pendamping orang tua 750 orang.

Sementara itu, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro S.STP MSi mengatakan Kota Mojokerto berkomitmen dalam upaya-upaya pemenuhan hak-hak anak serta memberikan perlindungan kepada generasi penerus bangsa  karena anak merupakan aset berharga bangsa dan nantinya sebagai penerus bangsa Indonesia kedepan.

“Tahun kemarin, kita mendapatkan predikat kota layak anak nindya dan mohon doa restunya tahun 2024 ini supaya kita bisa naik predikat menjadi Kota Layak Anak Kota Utama”, katanya.

Dijelaskan, tentu ini bukan pekerjaan mudah Dinas Sosial yang juga selaku pemangku dituntut untuk bekerja keras bagaimana kota Mojokerto jangan lagi ada perundungan terhadap anak.

“Jangan lagi kekerasan terhadap anak, jangan lagi ada pernikahan di usia dini. Pekerjaan Rumah (PR) kita sangat banyak jadi ini semacam proxy war, yang harus kita tanggulangin bersama-sama, kuncinya di keluarga masing-masing”, tegasnya.

Harapannya, mempersiapkan generasi emas, generasi unggul yang siap songsong, Indonesia emas, anak yang berkualitas harus dimulai dari keluarganya masing-masing.

“Orang tua, keluarga adalah Univercity kehidupan, universitas pendidikan paket komplit di anak”, harapannya.

“Saya harapan dengan kebersamaan kita dengan tekad yang bulat kita bersama, kita ciptakan generasi yang betul tidak saja cakap secara intelektual tapi dia juga cakap secara akhlak”, pungkasnya. 

Tampak hadir, DPRD Kota Mojokerto, Kapolresta Mojokerto, Komandan Kodim, Danrem 082/CPYJ, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Asisten Administrasi Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat, Kepala OPD, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Bunda Paud, CSR, Ketua PKK Kota Mojokerto, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto, Ketua GOW Kota Mojokerto, Lembaga Masyarakat. 

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here