Mojokerto (transversalmedia) – Dalam pembahasan kebijakan umum APBD tahun anggaran 2025 serta prioritas dan plafon anggaran sementara. Dengan Tema ‘Memantapkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Implementasi Green Economy Dan Penguatan Kerjasama Antar Daerah’.
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto mengharapkan bagi pihak Pemerintah untuk gencar memberi pelatihan bagi masyarakat kota Mojokerto, sehingga minat bakat seseorang kembali tumbuh dalam perekonomian yang kuat.
“Selama ini pengentasan program pemerintah banyak salah, Bantuan Langsung Tunai atau BLT itukan membuat mental masyarakat menjadi pengemis”, katanya saat ditemui di Gedung baru DPRD kota Mojokerto, di jalan Surodinawan, kecamatan Prajuritkulon. Senin (12/8/2024).
Menurut Sunarto yang dipanggil Itok, mengatakan eksekutif secara teknis diminta menginterview kelebihan seseorang dari bakatnya sehingga meningkatkan kelas. “Seharusnya masyarakat bisa usaha apa ?, jadi kelasnya ya disitu, kalau dipaksa naik kelas, kan kalah dengan yang sudah berjalan ini, pasti mereka tumbang”, ungkapnya.
Ketua Badan Anggaran ini mengharapkan, bagi peminat usaha dibuatkan kelompok dan diberi pelatihan. “Pemerintah wajib memberi tawaran dengan melalui presentase, selanjutnya diberi pelatihan. Seharusnya seperti itu kalau ngomong pengentasan kemiskinan”, harapnya.
“Kalau menerima BLT kan berharap 3 bulan lagi terima uang BLT kan seperti itu. Beda dengan gagasan sendiri maka peserta pelatihan nantinya jika sukses bisa membuka lapangan pekerjaan”, Imbuhnya.
Ia menambahkan berharap juga Pemkot Mojokerto harus menggencarkan pelatihan usaha agar masyarakat menambah ekonomi masyarakat menjadi kuat. “Harus digencarkan”, pungkasnya.
Sementara juru bicara Badan Anggaran, Wahyu Nur Hidayat “Tema tersebut selaras dengan tema nasional dan provinsi yang berpijak pada ketahanan ekonomi, kualitas sdm dan daya saing”, katanya saat membacakan KUA PPAS 2025 ini.
(Adv/Gon)