Mojokerto (transversalmedia) – RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto melaksanakan kegiatan motivasi yang bertajuk ‘Pembinaan Terkait Pelayanan Prima Kepada Seluruh SDM RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo’. di kantor aula lantai 2 RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo jalan Surodinawan Kota Mojokerto. Kamis (17/10/2024).
Tampak hadir, Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto (dr. Farida Mariana, M.Kes), Direktur RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, (dr. Sulaiman Rosyid M.Kes), Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan (dr. Achmad Rheza Sp.O.G. Subsp.F.E.R), Kepala Bidang Pelayanan Medis (Akhmad Adi Suprayitno S.Tr.Kes) dan seluruh jajaran pegawai RSUD dr Wahidin Sudirohusodo.
Direktur RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dr. Sulaiman Rosyid M.Kes mengatakan agar memberi motivasi bagi pegawai untuk memberi pelayanan yang prima. “Kita harus bisa sadar, kita ini bukan majikannya masyarakat tapi pelayan masyarakat”, katanya.
“Mohon Pak Pj memberi pembekalan kepada teman-teman agar bisa memberi pelayanan kedepan untuk betul-betul menjiwainya untuk pelayanan yang prima dan yang sempurna”, katanya.
Sedangkan Pj Wali Kota Mojokerto, Moch Ali Kuncoro SSTP MSi mengatakan kualitas pelayanan prima adalah tanggung jawab bersama sebagai pelayan masyarakat, untuk memberikan yang terbaik. Namun, pelayanan prima tidak hanya berhenti pada sekadar memenuhi standar yang ada. lebih dari itu, pelayanan prima berarti memberikan layanan yang melampaui harapan masyarakat.
Orang nomor satu di kota Mojokerto ini menerangkan kualitas pelayanan juga tercermin dari sikap seseorang dalam bekerja. Dalam konsep pelayanan prima, terdapat unsur pokok yang harus perhatikan, yaitu: A yang pertama adalah ‘attitude’ atau sikap. “Kita mesti punya sikap yang baik dalam melayani. Tutur kata kita, menyapa dengan baik, dan yang terpenting sikap baik ini harus muncul dari pikiran kita, sikap yang baik muncul dari pikiran yang baik”, tuturnya.
“Hati-hati dengan pikiranmu karena akan berpengaruh terhadap perbuatanmu, hati-hati dengan perbuatanmu karena akan berpengaruh terhadap perilaku, hati-hati dengan perilakumu karena akan berpengaruh dengan kebiasaanmu, dan hati-hati dengan kebiasaanmu karena akan berpengaruh dengan masa depanmu”, jelasnya.
A yang kedua adalah ‘action’ atau tindakan. Kecepatan merespon sesuatu itu penting. “Tiap hari permasalahan pelayanan semakin rumit, apalagi dihadapkan pada digitalisasi dan teknik informasi, kita harus merespon itu. Yang merasa tidak mampu harus menambah kemampuannya”, jelasnya.
A yang ketiga adalah ‘ability’ atau kemampuan. “Kan panjenengan masuk ke sini (RSUD) kan sudah punya skill. Kemampuan ini kalau memuaskan pelayanan, yang lebih kuat di soft skill-nya,” ujarnya.
A yang ke empat ‘accountability’ atau tanggungjawab. “Jadi, apa yang kita lakukan bisa dipertanggungjawabkan karena ada SOP-nya. Memberikan pelayanan juga harus tepat sasaran, punya jam kerja, dan semuanya harus sesuatu dengan SOP,” tandasnya.
A yang ke lima ‘attention’ atau perhatian. serta A yang ke enam adalah ‘Appearance’ atau penampilan “Beda lo bicara dengan hati dan bicara tidak dengan hati, gestur itu tidak bisa dibohongi”, katanya.
Yang terakhir adalah ‘sympathy’ atau simpati. “Kalau panjenengan letakkan perasaan ini persis pada orang yang diajak bicara, gak ada pelayanan yang tidak prima”, tandasnya.
sedangkan tips Service Excellent Meliputi : memberikan sapaan ramah, memberikan waktu tunggu yang tidak panjang, responsif dan reaktif, melakukan survei dan evaluasi, meningkatkan kejujuran dan kepercayaan, pembiayaan yang wajar, mempermudah pelayanan dan tidak berbelit – belit.
Sedangkan yang diharapkan masyarakat yakni semakin baik (better), semakin cepat (faster), semaki baru (newer), lebih murah (cheaper), dan lebih sederhana (simpler).
(Gon)