Mojokerto (transversalmedia) – Tiap tahun, bencana banjir di kawasan kota Mojokerto sering menjadi momok. Potensi ini menjadi upaya Pemerintah Kota Mojokerto melakukan kerja keras untuk melakukan pengendalian banjir. Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro STTP MSi menyebut dalam waktu dekat membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Mojokerto.
Hal ini disampaikan pada saat Apel Kesiapsiagaan Bencana tahun 2024 di halaman parkir sisi timur Gedung Olahraga Seni Mojopahit, jalan Gajah Mada. Rabu (06/11/2024).
“Bencana itu tidak bisa diprediksi, kapan akan terjadi. Namun kita semua bisa me mitigasi mengurangi resiko dampak akan terjadinya sebuah bencana”, kata Ali Kuncoro.
Ia menjelaskan kawasan geografis yang ada di kota Mojokerto, bahwa posisi lintasan sab daerah aliran sungai (SABDAS) hilir. “Makanya di kota Mojokerto ada 7 aliran sungai, resikonya jika ada curah hujan yang tinggi karena posisi kita seperti mangkok maka sering terjadi genangan. Belum lagi dipengaruhi apabila dikastrimdas yakni di daerah Pacet, Trawas jika diguyur hujan lebat itu impeknya atau dampaknya pasti larinya ke Kota Mojokerto”, tuturnya.
Maka dari itu, perlu pembangunan infrastruktur untuk menanggulangi banjir, yang mana Pemerintah kota Mojokerto sudah melakukan banyak hal yaitu kolam retensi atau embung, hutan kota, kedepan membangun konsep kota spot.
“Bagaimana air yang turun bisa kita serap secara alami, yang kedua konsep tata kota bisa mengelola air hujan ditampung diolah dan digunakan lagi”, ujarnya.
Orang nomor satu ini mengungkapkan, Pemerintah kota Mojokerto belum memiliki BPBD dan dalam waktu tidak lama lagi akan membahas dengan DPRD sehingga tahun 2025 Pemkot Mojokerto akan memiliki Satuan Perangkat Daerah BPBD.
“Untuk mempersiapkannya, ini kan drafnya sudah disiapkan kepada dewan sesuai apa yang di banmuskan tanggal 11 Nopember sudah paripurnakan ada semacam nota penjelaskan kepala daerah terhadap 5 rab raperda salah satunya BPBD, sehingga nanti pada tahun 2025 BPBD sudah terbentuk, unit kerja terbentuk, dan anggaran sudah kita support setelah itu raperda kita bahas”, ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP kota Mojokerto, Modjari S.Sos mengatakan maksud dan tujuan diselenggarakannya apel kesiapsiagaan ini. “Kegiatan ini adalah kegiatan rutin, tujuannya untuk menghadapi bencana ini tidak cukup satu OPD, BPBD, atau Satlak bahwa kita butuh bantuan semua stakeholder yang terlibat termasuk Tagana, TNI, Polri, makanya dilakukan kesiapsiagaan ini”, jelasnya.
(Gon)