Mojokerto (Transversal Media) – Kota Mojokerto adalah salah satu perwakilan Provinsi Jawa Timur yang berhasil mengantar lomba pangan aman tingkat nasional 2018, tepatnya di kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Tim verifikasi nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat dan daerah langsung terjun kelapangan untuk memantau dan melakukan penilaian dilapangan.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Mas’ud Yunus meyambut baik terhadap tim verifikasi dan menyampaikan bahwa keamanan pangan terus diperhatikan di Kota Mojokerto.
“Kita selalu memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang sehat, yang bergizi dan aman,” tutur Mas’ud Yunus.
Bukan hanya itu saja, Pemkot sudah membentuk kader motivator kesehatan. Setiap dua puluh rumah ada seorang kader.
Setiap hari jumat kader masuk keluar rumah untuk memberikan pendampingan bagaimana manjaga pola hidup bersih dan sehat. “Termasuk didalamnya terdapat pemantauan bagaimana mendapatkan makanan yang sehat dan aman,” jelasnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa yang terpenting dari lomba ini bukan menang atau kalah tetapi bagaimana masyarakat Kota Mojokerto dapat selalu termotivasi untuk mengkonsumsi makananan yang aman.
“Mudah-mudahan kegiatan ini akan dapat memberikan motivasi khususnya kepada masyarakat Kota Mojokerto untuk memiliki kesadaran dalam mengelola dan mengkonsumsi makanan-makanan yang higenis, bergizi dan aman dari zat yang membahayakan,” seru Wali Kota.
Usai acara seremonial, tim penilai langsung memantau kelapangan menuju Kelurahan Wates untuk melakukan pemantauan keamanan pangan di industri rumah tangga, PKL, rumah warga hingga sekolah. Lokasi pertama di SDN Wates 3 dan 4, dilanjutkan di rumah makan Bakso Mantono, rumah Bu Fauzi, IRTP produksi coklat Zahra, Toko Jaya Agung, Posyandu Raung, Puskesmas Wates, PKL gado-gado Bu Is, kampung sayur dan terakhir mengunjungi TPA Randegan.
Terpisah, Badan pertahanan pangan dari Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa dirinya memverifikasi makanan yang tidak terkontiminasi oleh bahan bahaya, “kami berharap bahwa sekolah dan PKL bersih dengan tidak menjual bahan pangan yang tidak berbahaya,” katanya.
Tim juri pusat yang berjumlah lima orang dipimpin oleh Tuty Anna Samosir memulai penilaian dari Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto. Disambut langsung Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus, Plt Sekda Gentur Prihantono, Kepala Dinas Kesehatan Ch Indah Wahyu, Camat Magersari, Lurah Wates dan pejabat terkait.
(Gon)