Komisi I Desak DLH Akomodir Masyarakat dan Pengusaha

Terkait Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi

Mojokerto (Transversalmedia.com) – Kota Denpasar,  Bali yang menjadi  percontohan manajemen sampah dalam jumlah besar menjadi jujukan anggota DPRD Kota Mojokerto dari Komisi I dalam giat Kunjungan Kerja Luar Propinsi,  Pebruari 2018 ini. Sejumlah wakil rakyat itu berharap sharing manajemen pengelolaan sampah secara swakelola berbasis teknologi yang diaplikasikan DLH Kota Denpasar dapat diterapkan secara maksimal di Kota Mojokerto. 

Rangkaian kunker di Denpasar ini merupakan kegiatan maraton Komisi yang membidangi Lingkungan Hidup di Kabupaten Badung,  Bali pada hari berikutnya. 

“Kota Denpasar adalah satu-satunya daerah percontohan yang telah berhasil memanajemen sampah dalam jumlah besar. Inovasi Pemkot Denpasar untuk menangani permasalahan sampah secara swakelola dengan melibatkan masyarakat dengan memadukan teknologi dalam pengolahan sampah,  kiranya bisa dapat diterapkan di Kota Mojokerto, ” kata anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto,  Mochamad Harun,  (22/2/2018).

Politisi partai Gerindra ini memaparkan pihak Pemkot Denpasar tak sendiri menangani program sampahnya. “Mereka melibatkan masyarakat.  Bahkan sampai tarar RT/RW dengan menggelontor anggaran hingga Rp 9.3 miliar untuk pengelolaan sampah secara swakelola,”  tambahnya. 

Harun juga menguraikan pihak DLH Denpasar dan Badung juga melibatkan pengusaha dalam hal ini.  “Dana CSR sejumlah hotel diarahkan untuk pengelolaan sampah,  dan mereka terlibat langsung didalamnya.  Jadi masyarakat digerakkan dalam hal ini,”  imbuhnya. 

Dalam forum tersebut pihak DLH memaparkan program-program dan tantangan yang dihadapi, dan apa saja solusi yang diambil DKP sehingga bisa memanajemen sampah.

“Permasalahan terbesar di Denpasar adalah jumlah penduduk semakin meningkat, otomatis volume sampah pun meningkat. Namun manajemen sampah yang kami terapkan dengan rata-rata penghasilan sampah besar telah mampu menekan persoalan tersebut, ” ujar Sekretaris DLHK Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga. 

Pengelolaan sampah berbasis teknologi ini merupakan sebuah modernisasi dari prinsip utama mengelola sampah yang benar dengan sebuah langkah nyata baru dalam pengelolaan sampah. 

“Semoga ini menjadi momentum awal untuk membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memilih mendaur ulang dan memanfaatkan sampah dengan kemudahan teknologi, agar menjadi budaya baru pengelolaan sampah berwawasan lingkungan,” tambahnya. 

Sementara itu,  Sekretaris Komisi I DPRD Kota Mojokerto Gusti Patmawati berharap pihak DLH Kota Mojokerto berharap adanya peremajaan sarana transportasi DLH.  “Sudah waktunya adanya peremajaan alat transportasi DLH,  karena alat transportasi kita banyak yang tua,”  ungkapnya. 

Dengan adanya peremajaan alat maka proses pengelolaan sampah dari hilir ke hulu akan maksimal.

Ia juga berharap proses pengelolaan sampah di Kota Mojokerto makin maksimal.  “Kita sudah menerapkan proses daur ulang sampah di TPS,  jadi sistem pengelolaan sampah kita berubah. Proses daur ulang tidak lagi dilakukan di TPA,  karena di hulu sampah sudah tidak ada yang yang bernilai lagi karena proses pemilahan yang dalam hal ini DLH sudah membentuk bank sampah, ” pungkasnya. 

(Arin)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler