Mojokerto (transversalmedia) – Pasar burung di jalan Empunala kota Mojokerto tidak layak untuk di tempati, sehingga pedagang pasar burung mengadu lewat ponsel Chatting Center WA ke Wakil Walikota Mojokerto, atas dasar itu, Suyitno langsung inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi untuk memantau suasana pasar.
Menurut Wakil Walikota Mojokerto, Suyitno, memang tempat pasar burung tersebut tidak layak untuk ditempati, sehingga pasar tersebut terkesan kumuh dan di musim penghujan atap ruang banyak yang bocor. Maka dari itu, beliau berencana akan merenovasi pasar burung di perubahan APBD tahun anggaran 2018.
“Berawal dari HP pengaduan, ternyata masyarakat mengeluh, “Pak, pasar burung itu jika hujan tidak dapat ditempati, bocor semua” saya punya inisiatif mau saya lihat. Ternyata betul seperti itu, seperti ini tidak dapat ditempati. Oleh karena itu, saya mengajak Kepala Disperindag dan Kepala BPPKA, kalau memungkinkan mau saya perbaiki, kalau seperti ini tanggaplah, masyarakat seperti ini perlu kita realisasi”, katanya. Rabu (8/8/2018).
Nantinya, akan ada pembenahan untuk memakai anggaran PAK, pembenahan ini yang akan digarap atap pasar dan untuk masalah drainase pasar Walikota akan mengontrol kembali.
Perlu diketahui juga, Pasar Burung Empunala mempunyai 140 kios akan tetapi mendirikan bangunan ini sejak tahun 1997, sama sekali belum tersentuh atau direnovasi.
Menurut pantauan dilapangan, transversalmedia.com menanyakan ketua paguyuban persatuan pasar burung empunala (petriben), Didik Ganisiantoro, “Iya di musim penghujan, pasar burung ini, bocor semua, sangat tidak layak untuk ditempati.” keluhnya.
Yang perlu di ingat, musim penghujan segera tiba, perlunya persiapan pembenahan drainase supaya Kota Mojokerto tidak banjir.
(Gon)