Pungkasiadi : “Disiplin Adalah Vaksin”

Mojokerto (transversalmedia) – Pada arahannya, Bupati Pungkasiadi kembali menegaskan hakikat Kampung Tangguh Covid-19 yang berbasis kemandirian dan gotong royong masyarakat dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Selain itu, edukasi tentang pemahaman new normal terus disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi salah tafsir. 

Harus selalu diingat, bahwa new normal adalah adat baru dalam masa pandemi Covid-19. Adat baru tersebut adalah menekankan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. 

Antara lain memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, di rumah saja jika tidak ada kepentingan, penyemprotan disinfektan, serta menjaga kesehatan diri dan lingkungan. 

Covid-19 yang belum dapat dipastikan selesainya, membuat semua harus bisa menjaga kesehatan diri dan lingkungan masing-masing. Terlebih lagi, hingga hari ini belum ditemukan vaksin yang mampu membunuh pandemi ini. Maka dari itu, bupati menekankan jika kedisiplinan adalah vaksin terbaik untuk saat ini. 

“Mungkin keadaan ini membuat kita jenuh berbulan-bulan. Tapi bukan berarti dengan adanya new normal, semuanya telah normal (Covid-19 hilang). Justru, kita harus lebih meningkatkan kesehatan. Hidup senormal mungkin dan tetap produktif, ekonomi cepat pulih, namun tidak sampai tertular Covid-19. Saat ini, disiplin adalah vaksin,” kata bupati di Balai Desa Kesimantengah. 

Terkait sebaran Covid-19, Bupati Pungkasiadi menjelaskan jika data masyarakat Kabupaten Mojokerto yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19, telah mencapai total 91 orang per 14 Juni 2020. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan terus berupaya melakukan tracing demi percepatan penanggulangan pandemi ini. 

“Grafik sebaran kita masih naik. Per tanggal 14 Juni 2020 sudah mencapai 91 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kita tidak akan stop lakukan penanggulangan. Sebab kita sendiri juga tidak tahu siapa yang membawa virus ini. Virus bisa dibawa dari luar (dari pendatang), tapi ada juga yang transmisi lokal atau lingkup sendiri. Yang bisa kita lakukan adalah disiplin protokol kesehatan,” papar bupati di Desa Claket. 

Terakhir di Kampung Tangguh Desa Tanjungkenongo, Bupati Pungkasiadi menguraikan aturan jaring pengaman sosial (JPS), sebagai salah satu upaya penanggulangan Covid-19. Menyambung instruksi pusat, bupati juga menjelaskan jika tatanan new normal akan coba diberlakukan pada tujuh sektor. 

Yakni pasar (pasar tradisional C-9), pasar modern (mall, minimarket atau pasar modern C-19), restoran (restoran C-19), hotel (hotel C-19), PTSP (PTSP C-19), tempat wisata (tempat wisata C-19), dan transportasi umum (transportasi umum C-19).

Lebih lanjut, upaya-upaya yang telah dilaksnakan dalam mengatasi Covid-19 selain aspek kesehatan, juga disempurnakan dengan memperkuat jaring pengaman sosial (JPS), keamanan, serta pemulihan ekonomi melalui tatanan hidup baru atau new normal. Bupati yang akrab disapa Abah Ipung, juga berharap agar muara akhir dari Kampung Tangguh adalah lahirnya kampung mandiri. 

“Kampung Tangguh pada akhirnya kami harapkan menjadi kampung mandiri. Meski pandemi sudah berlalu nantinya, kita ingin kampung ini tetap berjalan. Potensi desa atau wilayah, itu bisa dihidupkan kembali. Munculkan potensi, ciptakan inovasi,” tandas bupati.

Untuk diketahui, bantuan yang diserahkan bupati di masing-masing Kampung Tanghuh berupa 200 kg beras, 4 unit APD, 250 lembar masker, 1 box sarung tangan, hand sanitizer, disinfektan dan sabun cuci tangan masing-masing 1 jirigen. 

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler