Mojokerto (transversalmedia) – Di era kepemimpinan Ika Puspitasari, atau yang dikenal Ning Ita, Pemerintah kota Mojokerto mulai menunjukkan pengembangan pembangunan fisik dengan nuansa wisata leluhur kerajaan Majapahit.
Kali ini, fokus ke revitalisasi pemandian sekarsari dengan didesain nuansa Mojopahit dan pembangunan dibagi menjadi 2 tahap.
Untuk tahap 1, Pemkot Mojokerto menggelontorkan dana APBD sebesar Rp 9.619.816.000,00.- tahun anggaran 2020. Dari proses pembangunan itu sendiri, pengerjaan konstruksi hanya fokus ke beberapa item, “Tahap pertama pembuatan kolam renang dan utilitas”, ujar Kepala Bidang Penataan Ruang Bangunan dan Permukiman pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto, Yustian Suhandinata. Selasa (23/6/2020).
Revitalisasi pada tahap ke 2, direncanakan pengerjaan konstruksi pada tahun 2021, “Untuk pagar dan bangunan pendukung tahap 2”, “Kalau tidak salah, kemungkinan di anggarkan tahun depan”, sambung Yustian.
Diketahui, pelaksana konstruksi revitalisasi pemandian sekarsari adalah PT Sasmito, Surabaya. Penjadwalan kontak kerja tertanggal 12 Juni sampai 08 Desember 2020.
Sementara itu, icon yang digadang-gadang kota Mojokerto, menara air sekarsari bukanlah termasuk bagian proyek revitalisasi. Dengan menggandeng pihak swasta atau CSR (corporate social responsibility), mengusung tema Mahkota Tribuana Tungga Dewi, nantinya akan menyulap menara setinggi 22 meter ini, menjadi lebih gemerlap dengan hiasan lampu. namun sayangnya, akhir tahun 2019 menara ini tak kunjung selesai.
(Gon)