Mojokerto (transversalmedia) – “Pertumbuhan ekonomi secara nasional hingga akhir tahun diperkirakan kontraksi – 5 atau – 6. Sedangkan Jatim diperkirakan melambat atau masih di atas nol. Kalau di bawah nol disebut kontraksi, sedang kalau di atas nol disebut melambat,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Desa Kembang Belor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/7/2020) sore.
Pada kunjungan kerja tersebut, dihadiri oleh ribuan santri Ponpes Amanatul Ummah, jamaah Muslimat, dan dari warga sekitar ponpes. Selain pengasuh ponpes, KH Asep Saifuddin Halim, dalam kesempatan itu juga hadir pula Bakal Calon (Balon) Bupati Mojokerto Ikfina Rahmawati yang berpasangan dengan anak pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Mohammad Al Barra (Ikbar).
Dalam sambutannya, orang nomor satu Provinsi Jatim, mengatakan “Pertumbuhan ekonomi secara nasional hingga akhir tahun diperkirakan kontraksi – 5 atau – 6. Sedangkan Jatim diperkirakan melambat atau masih di atas nol. Kalau di bawah nol disebut kontraksi, sedang kalau di atas nol disebut melambat,” jelasnya.
Perlu diketahui, angka investasi asing ke Jatim yang sebelumnya menduduki nomer empat, kini bergeser dengan nomer urutan yang ke dua. Investasi ke Jawa Timur pada semester pertama tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp 51 triliun. “Investasi asing yang nomer satu masih Jawa Barat,” imbuhnya.
Yang menggembirakan, lanjutnya, ada salah satu ekspor yang mengalami peningkatan 1,800 persen, yakni ekspor perhiasan emas.
“Pasar utamanya Eropa. Ini keberkahan, Allah masih memberikan sumber-sumber rejeki yang kita tidak tahu dari mana datangnya. Keberkahan ini berkat doa kita semua,” katanya.
Pada acara tersebut dilakukan doa bersama dan istigosah. Selain juga dilakukan peresmian gedung asrama mahasiswa putra ‘Sunan Gunung Jati’ Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
(Gon)
