Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah Kota Mojokerto tetap berkomitmen mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata Berbasis Sejarah Budaya Majapahit. Bukan hanya pembangunan infrastruktur saja tapi komitmen ini tetap beriringan membangun sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat kota Mojokerto.
Kali ini melalui Diskopukmperindag kota Mojokerto membuka pelatihan bagi warga kota Mojokerto dengan tema, ‘Pelatihan Pembuatan Nasi Kotak’ selama kurun waktu 08 – 26/02/2022 di Gedung Raw Material, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Selasa (8/2/2022) pagi.
Yang pastinya, Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota Mojokerto) mengungkapkan pelatihan ini dengan menciptakan ciri khas nasi kotaknya ala kota Mojokerto, yang menyiapkan satu kuliner ‘Nasi Wewangen’ yang merupakan warisan budaya kuliner majapahit.
“Saat ini kita terus berupaya menggali berbagai warisan budaya majapahit, salah satunya kuliner. Karena warisan peninggalan kerajaan majapahit ternyata tak hanya berupa bangunan ataupun benda-benda saja, melainkan juga warisan kuliner dengan cita rasa khas”, katanya.
Dari masa lampau, Nasi Wewangen merupakan nasi yang terbuat dari campuran beras, merica hitam, cengkeh, pala, cabe puyang, ketumbar, kemiri, jangu, bangle dan kulit jeruk purut ini kerap dijadikan suguhan para raja.
“Nasi wewangen ini yang akan kita eksplore untuk dijadikan makanan khas Kota Mojokerto. Akan kita patenkan dan setelahnya akan kita Perwalikan sehingga nasi ini akan hadir di setiap acara resmi Kota Mojokerto”, arahnya.
Orang nomor satu kota Mojokerto berharap nantinya nasi wewangen bisa sepopuler seperti nasi padang. Dan bisa tercatat sebagai satu warisan kuliner majapahit yang berasal dari Kota Mojokerto.
“Nasi padang sudah tercatat sebagai warisan kuliner dunia rangking 11. Kita berharap nasi wewangen ini juga bisa melegenda dan terkenal seperti nasi padang. Sehingga nanti bisa menjadi jujugan wisata kuliner baru di Kota Mojokerto”, ujarnya.
Masih kata Ning ita, pelatihan pembuatan nasi kotak khas Kota Mojokerto ini juga diharapkan nantinya bisa melahirkan chef-chef baru asli dari Kota Mojokerto yang piawai membuat kuliner nasi wewangen.
“Kalau sudah kita patenkan dan perwalikan, maka otomatis nantinya nasi ini akan banyak dicari. Nah saat ini kita berikan pelatihan agar warga Kota Mojokerto nanti sudah piawai memasak nasi ini,” pungkasnya.
Terpisah Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan pelatihan ini mendatangkan narasumber Chef School of Tourism Universitas Ciputra Surabaya bersama rekan timnya.
“Kita bagi 4 kelompok, masing-masing kelompok menerima pelatihan selama 3 hari dari Chef School of Tourism Universitas Ciputra Surabaya. Mereka akan mendapatkan materi tentang berbagai macam kuliner yang merupakan peninggalan budaya majapahit. Diantarnya, ayam sangasanan, sate komo, hantiga mapindang, sambal pete keluak, bumbu wewangen dan masih banyak lagi”, ujarnya.
(Gon)