Mojokerto (transversalmedia) – Tim Gabungan yang terdiri dari Diskopukmperindag, Satpol PP, Dishub, TNI dan Polres Mojokerto Kota yang dibentuk Pemerintah Kota Mojokerto menggelar sosialisasi yang humanis terkait relokasi pedagang pasar tanjung anyar. Hal ini tentu mengingat, banyak pedagang meluber dengan berjualan di tepi jalan sekitar pasar Tanjung Anyar. Upaya ini tentu dilakukan untuk mewujudkan ketertiban, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Tim gabungan ini mendatangi pedagang yang masih ada di Jalan KH Nawawi, Residen Pamuji dan HOS Cokroaminoto.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya SE, MM mengatakan, sebelum dilakukan relokasi pihaknya mendatangi pedagang yang keberatan pindah. “Kita hampiri hanya mereka yang keberatan dipindah, kita sosialisasi lagi dan kita berikan undangan untuk hadir di Kantor Pemkot Mojokerto sore ini”, katanya. Jumat (21/10/2022).
Masih kata Ani, sesuai data jumlah pedagang yang akan direlokasi sebanyak 165 orang, 93 orang direlokasi masuk Pasar Tanjung Anyar, 22 pedagang di Pasar Kranggan, 20 orang di Pasar Prapanca dan 30 orang di Pasar Kliwon.
“Dari 165 pedagang, yang sudah sepakat sebanyak 106. Hanya kurang 59 pedagang saja yang belum dan mereka inilah yang kita datangi sosialisasi kali ini,” ungkapnya.
Ani menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pendekatan persuasif ke pedagang. Bahkan sosialisasi sudah dilakukan sejak Agustus kemarin dengan sudah tidak memungut retribusi. Dan Ani juga memberikan batas tanggal 26 Oktober 2022 para pedagang seluruhnya harus sudah bersih jika tidak maka pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Satpol PP untuk melakukan penertiban.
“Saya berharap semua pedagang legowo, karena Pemerintah Kota Mojokerto sudah menyiapkan area relokasi selain di dalam Pasar Tanjung, juga di Pasar Kranggan khusus untuk pedagang buah, Pasar Prapanca dan khusus warung makan minum di Pasar Kliwon”, tegasnya.
Relokasi ini, lanjut Ani, seharusnya sudah lama dilakukan, akan tetapi untuk menyiapkan tempat yang layak bagi pedagang yang direlokasi, Pemerintah Kota pada tahun 2021 melakukan perbaikan terlebih dahulu sebagian los di selatan dan utara Jalan Tanjung di pasar Tanjung serta los di Pasar Kranggan.
Kedepan Pemkot Mojokerto akan mengembangkan pasar tematik, yaitu kuliner di Pasar Kliwon dan Pasar Kranggan khusus buah.
“Kami optimis dengan relokasi ini pedagang justru akan semakin meningkat omsetnya. Karena dengan akan memudahkan pembeli mencari komoditas sesuai tema dari masing-masing pasar dan berbelanja dengan lebih nyaman”, tandasnya.
Sedangkan Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Modjari menuturkan, telah memberikan batas waktu pada hari Rabu (26/10/2022) bagi para pedagang, hal ini sudah diberikan toleransi yang sebelumnya hari Sabtu (22/20/2022) untuk pindah. “Kami beri kesempatan untuk berkemas”, imbuhnya.
Mantan camat Magersari ini mengingatkan agar para pedagang pindah dengan sendirinya. “Kita sudah berupaya persuasif untuk melakukan penataan. Namun kalau pedagang membandel, terpaksa kita tindak tegas dengan penertiban”, tegasnya.
Terpisah, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, penataan pedagang sifatnya bukan tiba-tiba tapi penataan tempat perdagangan merupakan tindak lanjut dari program prioritas. “Area-area perdagangan kita siapkan yang sentralistik tematik. Itu sudah kita rencanakan sejak awal RPJMD,” katanya.
Menurutnya, rencana penataan pedagang sebelumnya sudah dikomunikasikan kepada paguyuban atau asosiasi pedagang. “Bahkan sejak tahun 2020, ketika pandemi sedang terjadi, sudah ada ngopi bareng asosiasi pedagang bersama wali kota terkait pasar tematik”, ungkapnya.
(Adv/Gon)