Beranda Politik dan Pemerintahan <strong>Hari ke 2, Satpol PP Mulai Terang-Terangan Tindak Tegas</strong>

Hari ke 2, Satpol PP Mulai Terang-Terangan Tindak Tegas

0
<strong>Hari ke 2, Satpol PP Mulai Terang-Terangan Tindak Tegas</strong>
Tim gabungan Satpol PP sudah membersihkan lapak pedagang relokasi pasar tanjung anyar
Tim gabungan Satpol PP sudah membersihkan lapak pedagang relokasi pasar tanjung anyar

Mojokerto (transversalmedia) –  Tim gabungan Satpol PP yang terdiri dari  Kepolisian, Dishub, Diskopukmperindag, dan TNI sudah mulai bertindak tegas di hari ke dua yang secara terang-terangan membongkar paksa sejumlah lapak relokasi pedagang pasar tanjung anyar dan yang pastinya bongkar paksa dilakukan karena pemilik lapak membangkang.

Dari pantauan investigasi, ada tiga lapak yang membandel bertempat sebelah timur tengah, menghadap ke barat jalan KH. Nawawi. “Pemilik lapak menolak membongkar sendiri lapaknya. Terpaksa kami lapak bongkar paksa”, kata Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Modjari. Kamis (24/11/2022).

Mantan Camat Magersari ini mengaku jika dirinya melakukan adu argumen dengan pemilik lapak. “Karena Mereka menganggap lapaknya yang menjadi satu dengan rumahnya merupakan hak mereka. Padahal lapaknya berdiri di atas trotoar. Trotoar itu kan haknya pejalan kaki”, akuinya.

Kasatpol sudah menawarkan dua opsi kepada pemilik lapak, dibongkar sendiri atau tim yang membongkar. “Terpaksa ini kami lakukan supaya yang lainnya tidak terpengaruh”, tegasnya.

Target relokasi yang di jalan KH Nawawi ditargetkan selesai pada hari ke dua. Dan  selanjutnya pada hari ke tiga untuk jalan Residen Pamuji, “Untuk yang di KH Nawawi kita targetkan selesai hari ini”, katanya.

Selanjutnya proses relokasi akan dilanjutkan untuk pedagang yang berada di jalan Residen Pamuji. “Mudah-mudahan yang di jalan Residen Pamuji biasa selesai dalam satu hari”, harapnya.

Sebagaimana diketahui, tim menempuh langkah penertiban dalam upaya melakukan relokasi terhadap pedagang tumpahan dari pasar Tanjung Anyar. Penertiban dilakukan terhadap pedagang yang tumpah ke jalan, KH Nawawi, Residen Pamuji, dan Hos Cokroaminoto. Penertiban dimulai kemarin hari Rabu (23/11/2022).

Langkah penertiban terpaksa dilakukan setelah hampir empat bulan melakukan langkah persuasif, pendekatan, sosialisasi, dan mendata untuk mendapatkan lapak baru.

Kemudian juga sudah dilakukan himbauan agar pedagang pindah sesuai lapak baru masing-masing tapi tidak dilakukan. Sehingga dikeluarkan Surat Peringatan (SP) 1 hingga 3 yang berakhir Minggu (20/11/2022).

Sebanyak 165 pedagang sedianya akan direlokasi ke pasar lain yang merupakan pasar tematik. Sebagian akan dimasukkan ke dalam pasar Tanjung dan pedagang buah akan direlokasi ke pasar Kranggan yang merupakan pasar khusus pasar buah.

(Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here