Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto mendukung kemajuan olahraga yang merupakan peningkatan investasi perekonomian suatu daerah. Hal ini diungkapkan Sekretaris daerah kota (Sekdakot) Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, ATD., M.M. saat menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) masa bhakti 2019 – 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kota Mojokerto dengan bertajuk ‘Memperkokoh Kebersamaan dan Memajukan Kota Mojokerto Melalui Prestasi Olahraga’ di ruang aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Jalan Benteng Pancasila No 224. Sabtu (24/12/2022).
WaliKota Mojokerto Ika Puspitasari berhalangan hadir dan menunjuk Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo, ATD., M.M. sebagai perwakilan. Dalam sambutannya, peranan KONI di Kota Mojokerto sangat penting dalam membantu Pemkot dalam meningkatkan prestasi.
“Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kerja keras pengurus Koni Kota Mojokerto periode 2019-2023 atas prestasi olahraga di Kota Mojokerto. Berkat dedikasi, pelatihan dan kerja keras Koni, olahraga di Kota Mojokerto bisa melahirkan prestasi”, katanya.
Menurut Gaguk, tahun depan Kota Mojokerto akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim). Hal ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Penyelenggaraan Porprov nanti tidak hanya berdampak di bidang olahraga, tapi juga mempunyai multi efek untuk masyarakat, baik itu bisnis maupun UMKM”, jelasnya.
Atas nama Pemkot Mojokerto sangat mengapresiasi kepada pengurus KONI Kota Mojokerto masa bhakti 2019-2023 atas dedikasi, pelatihan dan kerja kerasnya dalam pembinaan olahraga.
Gaguk juga membuka pintu selebar-lebarnya dalam penyelenggaraan open turnamen masing-masing cabor di Kota Mojokerto. Hanya saja anggaran sebesar itu tidak mampu ditanggung sepenuhnya dari APBD Kota Mojokerto. Meski begitu, Gaguk akan mencoba memfasilitasi Koni untuk terselenggaranya open turnamen itu.
“Oleh karena itu mari kita duduk bersama, mungkin saya bisa fasilitasi. Bisa jadi tidak semuanya dari APBD tapi bisa berinovasi dengan hal lain”, katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo mengatakan selama kepemimpinannya di KONI. Meningkatnya gairah para pengurus dan membuahkan atlet cabang olahraga (cabor) di Kota Mojokerto, sebelumnya 22 cabor meningkat menjadi 36 cabor. “33 cabor sudah punya SK sementar 3 lainnya masih dalam proses penerbitan SK”, jelasnya.
Dari Porprov Jatim yang lalu, KONI Kota Mojokerto mengirimkan 23 cabor, KONI sukses 12 cabor meraih medali. Diantaranya 6 medali emas 4 perak dan 2 perunggu. “Ini merupakan prestasi terbaik Kota Mojokerto sepanjang ikut serta Porprov Jatim”, tuturnya.
Abah San merupakan nama panggilan familier Santoso Bekti Wibowo, dalam pemberian semangatnya pentas olahraga bisa dijadikan investasi untuk memutar roda perekonomian di Kota Mojokerto. Untuk itu ia berencana membuat open turnamen di semua cabor yang ada di bawah naungannya. Hanya saja, rencana tersebut terkendala masalah pendanaan.
“Satu turnamen saja bisa menghabiskan uang sekitar Rp 100 juta, dan bisa dibayangkan kalau 36 cabor kita menggelar open turnamen maka dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,6 miliar”, bebernya.
Untuk itu, Santoso berharap adanya pengalokasian dana khusus yang nantinya bisa digunakan untuk menggelar open turnamen tersebut.
“Sementara dana pembinaan kita saja sebesar Rp 2,5 miliar dan itu digunakan untuk open turnamen, maka pembinaan kita yang akan tersendat. Maka perlu adanya anggaran yang digunakan untuk menggelar open turnamen”, pungkasnya.
(Gon)