Beras di Kota Mojokerto Turun Harga

Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya memantau harga beras di pasar tanjung anyar

Mojokerto (transversalmedia) – Rumah Pangan Kita (RPK) yang dibentuk Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) kota Mojokerto secara rutinitas lakukan operasi pasar secara masif membuahkan hasil.

Yang dimana penjualan harga beras eceran tertinggi kini mulai turun, salah satunya beras kualitas medium yang pada sekitar dua minggu lalu sempat menyentuh harga Rp 12 ribu per kilogram, di pasar tradisional kini dijual dengan harga Rp 9.450 per kilogram. 9.450 per kilogram.

Sementara beras kualitas premium sempat melonjak di harga Rp 14 ribu per kilogramnya, kini juga sudah merangkak turun menjadi angka Rp 13 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya tidak membantah jika harga beras sudah merangkak turun. “Saat ini harga beras sudah dijual sesuai HET. Dan stoknya juga aman”, katanya.

Ani menyebut jika sebelumnya harga beras medium memang sempat naik dijual dengan harga Rp 12 ribu per kilogram. “Hari ini alhamdulillah sudah turun menjadi Rp 9450 ribu per kg, atau turun Rp 2.550”, terangnya.

Menurutnya, penurunan harga beras sebagai akibat dari operasi pasar murah yang digencarkan Diskopukmperindag secara masif dan terus menerus dengan sasaran langsung kepada konsumen.

Agar harga sembako stabil, pihaknya mendorong koperasi dan pedagang di pasar tradisional Kota Mojokerto untuk menjadi Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog. Karena RPK ini tidak hanya mendistribusikan beras tapi juga minyak goreng dan gula, sehingga bentuknya all in, bisa distribusikan semua.

“Semakin masifnya gerakan RPK ini, otomatis membuat harga sembako stabil dan ketersediaannya juga aman”, harapnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, setiap hari pihaknya menerjunkan dua tim untuk memantau fluktuasi harga beras di pasar tradisional Tanjung Anyar dan Pasar Prajuritkulon.

“Kita pantau semuanya, tidak hanya sembako saja tapi juga 28 bahan pokok. Hasil pantauan di entry di aplikasi Siskaperbapo milik Pemprov Jawa Timur dan Sibapo milik Pemkot Mojokerto”, pungkasnya. 

(Gon)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler