Mojokerto (transversalmedia) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur bersama dengan Diskopukmperindag Kota Mojokerto kompak melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga dan ketersediaan beras di Kota Mojokerto. Kamis (2/2/2023).
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya ikut mendampingi rombongan tim Disperindag Jatim yang dipimpin oleh Analis Kebijakan Ahli Utama Spesialisasi Perindustrian dan Perdagangan Dr. Drajat Irawan, SE, SH, MT, M.Si dimulai dari agen beras dan kios yang terletak di pasar tanjung anyar jalan residen pamuji.
Tim melakukan dialog dengan para pedagang, selain itu juga memantau kegiatan operasi pasar murah yang secara rutin digelar Diskopukmperindag di depan pintu masuk pasar Tanjung Anyar.
Selanjutnya, tim bergeser ke Jalan Pekayon, Kecamatan Kranggan untuk melakukan dialog dengan pedagang Koperasi Anisah. Kemudian, tim melanjutkan dengan menggelar pertemuan dengan Gapoktan Kota Mojokerto di Aula Kantor Diskopukmperindag setempat.
Drajat Irawan, Analis Kebijakan Ahli Utama Spesialisasi Perindustrian dan Perdagangan mengatakan, kedatangannya di Kota Mojokerto untuk memantau harga beras terkait dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Saya kira ternyata, saya melihat, Pemerintah Kota Mojokerto aktif melaksanakan operasi pasar. Mudah-mudahan operasi pasar yang dilakukan Pemkot Mojokerto bisa membantu masyarakat, sekaligus bagian dari upaya menekan inflasi”, katanya.
Dari pantauan harga di pasar Tanjung Anyar, jelasnya, untuk harga beras medium berada di atas HET. Tapi, harga beras medium di operasi pasar sudah sesuai HET. “Mudah-mudahan nanti dengan adanya panen bulan Februari, harganya bisa stabil”, harapnya.
Drajat menjelaskan, HET beras medium Rp 9.450 per kilogram. “Di pasar tadi ada yang jual Rp 11 ribu. Sedangkan yang operasi pasar menjual dengan harga Rp 9.400, sudah sesuai HET,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, stok beras di Kota Mojokerto hingga saat ini masih aman meskipun terjadi kenaikan harga di pasaran. Untuk menekan harga, pihaknya gencar melakukan operasi pasar.
“Kita masifkan operasi pasar murah, seminggu tiga kali. Selain menjual beras, kita juga menjual gula, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan ayam potong”, ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Mojokerto juga akan mendorong koperasi-koperasi di Kota Mojokerto untuk menjadi Rumah Pangan Kita (RPK), bekerja sama dengan BULOG dalam menyalurkan kebutuhan sembako, sehingga ketersediaan dan kestabilan harga aman.
“Koperasi Anisa yang dikunjungi tim Disperindag Provinsi hari ini menjadi salah satu percontohan RPK”, pungkasnya.
(Gon)