Mojokerto (transversalmedia) – Baru pertama kalinya Pemerintah kota Mojokerto melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan atau Bappedalitbang melaksanakan penyelenggaraan forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik kota Mojokerto tahun 2024.
Kepala Bappedalitbang, Agung Moeljono Soebagijo SH MH, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud pembangunan dengan pendekatan induktif yang mengikutsertakan semua orang tanpa membedakan latar belakang karakteristik, kemampuan, dan semua kondisi setiap individu.
“Maksud dan tujuan dalam perencanaan Musrenbang Tematik ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan akselerasi pembangunan kelompok anak perempuan dan khususnya penyandang disabilitas. Sedangkan tujuannya adalah mendapatkan syarat masukan dan kebijakan program dan kegiatan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah terhadap anak perempuan dan penyandang disabilitas”, katanya saat membuka forum Musrenbang di aula gedung MPP jalan Gajah Mada, kota Mojokerto. kamis (2/3/2023).
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basoeki Rahardjo mengatakan “Terima kasih kepada bu Wali Kota dan Pak Agung yang sudah berkenan menerima surat kami untuk diselenggarakan acara Musrenbang Tematik guna menampung perwakilan anak perempuan dan penyandang disabilitas kota Mojokerto”, ucapnya.
“Untuk para peserta diharapkan monggo diusulkan pada pagi hari ini, adalah waktu yang penting buat bapak dan ibu yang hadir, dimana program pembangunan di tahun 2024 Pemerintah berpesan menerima masukan panjenengan”, harapnya.
Sonny juga berpesan kepada peserta Musrenbang tematik, diharapkan masukkan atau usulannya bermanfaat bagi masyarakat banyak, berdasarkan kebutuhan, sesuaikan program kota Mojokerto, disesuaikan kemampuan anggaran yang ada.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan Pemkot Mojokerto ingin memberikan kesempatan lebih bagi kaum marjinal atau kelompok masyarakat rentan.
“Karena itu di tahun ini kami mengadakan Musrenbang tematik yang khusus mengangkat tema anak, perempuan dan disabilitas. Guna mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi kelompok-kelompok yang berada dalam kondisi rentan disebabkan masih adanya ancaman pembatasan, kesulitan, pengurangan bahkan penghilangan hak bagi kelompok marginal ini”, katanya..
Ning Ita berharap bisa menampung dan mengakomodir aspirasi dari kelompok terkait yang mungkin tergeser oleh prioritas usulan pembangunan lain di Musrenbang tingkat Kelurahan maupun Kecamatan.
“Saya berharap dapat tercipta sinergi dan kolaborasi antara Pemkot Mojokerto dengan seluruh pemangku kepentingan. Saya ingin berbagai program yang mendukung aspek perlindungan anak, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas dapat diintegrasikan ke dalam program pembangunan. Tahun 2024”, tuturnya.
“Saya berpesan dalam mengusulkan dan menyusun program serta kegiatan yang terkait dengan pemenuhan hak anak, perempuan dan penyandang disabilitas agar tetap disesuaikan dengan situasi, kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah”, pungkasnya.
(Gon)