Mojokerto (transversalmedia) – Jelang lebaran hari raya Idul Fitri 1444 hijriyah, sabtu (22/4/2023), Pemerintah kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait harga bahan pangan, namun kali ini sidak ada 15 titik sampling, setelah di cek dilapangan harga pangan terkendali dari pasar Tanjung Anyar dan Sanrio swalayan.
Turut serta dalam sidak yang dipimpin langsung Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM, Pimpinan DPRD Kota Mojokerto Sonny Basoeki Rahardjo SH MH, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya SE MM, Plt Kepala Dinkes PPKB dr Farida Mariana Mkes, Plt Kepala DKPP Moch Hekamartha Fanani SSTP MSi, Bulog, Kejaksaan, Polri, dan TNI.
“Kami bertujuan untuk ketersediaan pangan, apakah stok pangan yang dibutuhkan selama hari raya Idul Fitri nanti stoknya sudah cukup apa belum. Yang kedua, bagaimanakah harga kondisi harga di beberapa tempat baik itu beras atau minyak goreng, bawang merah, bawang putih”, kata Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM. Rabu (12/4/2023).
Gaguk menjelaskan, harga kebutuhan pangan relatif stabil di pasar, “Hasil pengecekan terhadap harga hampir semua komoditas yang kita cek relatif stabil harganya. Kita tadi menemukan satu yang mengalami kenaikan Rp 1.000 yaitu daging ayam, kita tadi sempat berdiskusi dengan penjualnya sepertinya ada kebutuhan yang meningkat. Tapi harga-harga yang lainnya relatif stabil”, jelasnya.
Pada serangkaian acara kegiatan, sidak kali ini juga di support dari tim pengendali inflasi daerah untuk mengetahui stabilitas harganya, “Pada kegiatan hari ini adalah pelayanan kepada masyarakat dimana kita ingin memastikan bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat dalam utamanya menjelang hari raya idul fitri, stoknya cukup, harganya relatif stabil dan aman untuk dikonsumsi”, jelasnya.
“Jika ditemukan terkait adanya kenaikan harga, nanti tim pengendali inflasi daerah akan merumuskan upaya-upaya apa dalam rangka apa untuk menurunkan harga, misalkan melakukan operasi pasar, pasar murah, atau kita membantu para pedagang itu mendatangkan daerah-daerah yang surplus dengan memberikan stimulus bantuan berupa transportasi, tergantung temuan nya apa ?”, jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya SE MM menjelaskan ini menarik pada hari besar biasanya harga pangan cenderung naik, namun di kota Mojokerto harga bahan pokok beras malah turun harga,
“Ndak naik, harga beras malah turun disitu Rp 10.500 kalau Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 10.900 dengan kualitas medium, penyebabnya diuntungkan adanya panen raya. Petani padi malah diuntungkan. Setiap pagi teman-teman Diskopukmperindag selalu cek harga dengan 28 jenis bahan pokok penting se wilayah kota setiap hari itu, jam 6 di cek nanti kita pantau harganya. Hari ini kita Rp 10.900 masih ada yang tinggi tapi tadi di distributor besar Rp 10.500, Saya tadi operasi pasar Rp 10.000 habis semua”, pungkasnya.
(Gon)