Mojokerto (transversalmedia) – Kondisi ketenagakerjaan global maupun nasional menghadirkan tantangan serta peluang dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia baik di Indonesia maupun di masing-masing daerah. Diperlukan sinergi, semangat kebersamaan, langkah nyata dan terarah antara pemerintah dengan pelaku usaha hingga mampu mengurangi ketimpangan pertumbuhan antara jumlah angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia.
Dengan tema “Sinergitas Pemerintah Dengan Pengusaha Dan Pekerja/Buruh Dalam Harmonisasi Hubungan Industrial Di Kota Mojokerto”, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) menyelenggarakan Sosialisasi Ketenagakerjaan dengan peserta kurang lebih 75 orang.
“Sosialisasi Ketenagakerjaan dilaksanakan setiap tahun secara berkelanjutan karena ketenagakerjaan merupakan hal yang sangat substantif dalam rangka menjaga iklim di Kota Mojokerto senantiasa kondusif”, kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutannya di Ruang Prajna Wicitra Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada, Kamis (20/7/2023)
Perlu kita ketahui bersama bahwa jumlah angkatan kerja di kota Mojokerto sebanyak 72.362 orang (sumber data bps, kota mojokerto dalam angka) dengan rincian jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 68.705 orang dan angka pengangguran terbuka sebanyak 3.657 orang.
Wali Kota yang lekat disapa Ning Ita ini juga menuturkan, pada tahun 2020, tingkat pengangguran terbuka kota Mojokerto mencapai angka 6,74%, dan tahun 2021 meningkat ke angka 6,87% disebabkan oleh pandemi covid-19, hingga pada tahun 2022 tingkat pengangguran terbuka kota mojokerto berhasil turun ke angka 5,05%. ini menunjukkan bahwa kota Mojokerto mampu bangkit, meskipun sempat mengalami keterpurukan akibat resesi.
Maka dari itu, dalam dua tahun berturut-turut, Pemkot Mojokerto menyediakan program peningkatan kapasitas bagi tenaga kerja. “Kami beri pelatihan. Setiap angkatan kerja mendapatkan fasilitas selama satu bulan penuh. Dan dipenghujung pelatihan diuji orang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendapatkan sertifikat,” ungkapnya.
Dengan sertifikasi ini, lanjutnya, angkatan kerja lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan kerja sendiri. “Kami berterima kasih, pelaku usaha ini bagian bersinergi dengan pemerintah kota untuk menyediakan lapangan kerja,” tandasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala DPMPTSP Naker Kota Mojokerto Moch. Zaini ST MT mengatakan, kegiatan sosialisasi ketenagakerjaan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dengan meminimalisir terjadinya perselisihan Hubungan Industrial.
Selain itu, untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja serta meningkatkan kesejahteraan kepada pekerja atau buruh di Kota Mojokerto. ”Juga untuk memberikan wawasan dan pengetahuan terkait peraturan ketenagakerjaan”, jelasnya.
(Gon)