Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto terus berupaya dengan mengerahkan 10 unit alat pemadam kebakaran (damkar) atas peristiwa terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan pada hari jumat yang lalu (8/9/2023).
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM menjelaskan kronologisnya terkait penyebab kebakaran, “Di dalam tumpukan sampah ada gas metan yang disertai panas yang tinggi akibat proses pengomposan. Jadi tanpa ada yang membakar, bisa terbakar sendiri”, katanya. Rabu (13/9/2023).
Dengan upaya memadamkan api, Pemkot Mojokerto menambah jumlah unit damkar dan mobil suplai air. “Kita perkuat menjadi 10 unit dengan meminta bantuan dari kabupaten Mojokerto, Jombang, Gresik, dan Sidoarjo”, katanya.
Dari 10 unit damkar dibagi menjadi tiga sif maka tetap dilakukan pembasahan terhadap sampah. Bukan hanya damkar saja, ekskavator dipergunakan untuk mengurai sampah yang belum terbakar dengan membuat parit di sekeliling sampah yang terbakar supaya tidak terjadi perluasan area yang terbakar.
Perlu diinformasikan, saat ini sudah ada pengurangan titik-titik api. Namun, belum sepenuhnya padam. “Ini akan kita lakukan terus hingga padam”, jelasnya.
Saat ini Pemkot Mojokerto menerjunkan tim medis bagi 90 KK yang terdampak saat ini. “Saat ini telah didirikan dua posko kesehatan. Jika posko tidak memadai maka dirujuk ke rumah sakit,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, didirikan tenda dapur umum dengan menyediakan 1.250 bungkus makanan untuk relawan yang bertugas dan warga terdampak. “Makanan kita bagikan pagi, siang, dan malam”, tuturnya.
Gaguk berharap secepat-cepatnya kebakaran di TPA Randegan segera teratasi.
(Gon)