Mojokerto (transversalmedia) – Memperingati hari otonomi daerah atau Otoda tahun 2024, segenap jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) pada lingkup Pemerintah Kota Mojokerto diwajibkan berpartisipasi memberi paket bantuan pada balita penderita stunting.
Kali ini, rumah sakit umum dr. Wahidin Sudirohusodo kota Mojokerto melakukan pemberian paket bantuan bagi penderita stunting. Bantuan ini berupa susu kotak UHT 125 ml 1 karton dan telur 2 kg.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Ovie Risna Kartika S.Pd, M.Si mengatakan dari pihak rumah sakit telah memberikan ke balita penderita stunting. “Kita diberi tugas pada 12 anak yang tersebar di dua kelurahan, yakni di kelurahan Pulorejo ada 8 anak dan 4 anak di kelurahan Gedongan”, katanya. jumat (26/4/2024).
Pemberian paket bantuan ini dibagi 2 tim yang melibatkan pendampingan dinas kesehatan, puskesmas, kecamatan, kelurahan, hingga kader kesehatan. “Kita keliling membagikan paket bantuan dari door to door, kebetulan di kelurahan Pulorejo dikumpulkan soalnya penderita banyak”, tuturnya.
“Hal ini permintaan Pak Pj, salah satu bentuk komitmen untuk melakukan partisipasi penurunan stunting”, tambahnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro S.Stp MSi mengatakan pengentasan persoalan stunting juga menjadi salah satu upaya mencetak generasi berkualitas di masa depan. Mengingat, usia balita adalah masa emas dalam tumbuh kembang manusia. Sehingga diharapkan, calon generasi penerus Kota Mojokerto dapat tumbuh sehat, aktif, dan ceria sejak dini.
“Sudah dibagi, dinas apa menyerahkan ke mana, semua ikut turun langsung. Aksi ini sebagai cermin, kalau persoalan stunting itu bukan hanya kerja OPD tertentu. Semua memiliki kewajiban untuk terlibat”, pungkasnya.
(Gon)