Pemkot Mojokerto Rekrut Agen Csirt, Karena Csirt Garda Terdepan

Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar ‘Pelatihan Teknis Tanggap Insiden Siber di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto’, di Pendopo Sabha Mandala Madya. Selasa (21/10/2025).

Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari mengatakan ketika perkembangan destruktif maka dengan membentengi sebagai agen siber Pemerintah daerah juga meningkatkan kapasitas dengan tepat.

“Karena agen yang ada niatan negatif pasti berkembang pula, artinya kita lebih cepat pintar dari mereka”, katanya.

Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita mengungkapkan agenda rutin tahunan ini adalah terkait UU No 11 tahun 2008, tentang informasi, transaksi, dan elektronik. “Kegiatan Pemkot Mojokerto sudah berbasis teknologi, transaksinya sudah elektronik terkait itu urusan anggaran atau keuangan”, tuturnya.

Kemudian Ning Ita juga menyinggung Pemerintah sudah tidak lagi mengandalkan dengan sistem penyelenggaraan Pemerintah yang konvensional, dikarenakan masyarakat menuntut pelayanan publik dilakukan secara cepat, efektif, dan efisien.

“Agen csirt menjadi garda terdepan, menjaga keamanan karena teknologinya semakin berkembang, ancamannya menjadi semakin besar”, ungkapnya.

Ning Ita berharap kesiapsiagaan dan budaya untuk sadar cyber harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. 

“Dan proses kaderisasi ini harus dipersiapkan dan jangan sampai agen ini secara karier menjadi yang tinggi terjadi adanya kekosongan dan tidak ada penggantinya. Dan jangan sampai ditinggalkan karena ini fungsinya garda terdepan”, harapnya.        

Sementara itu, Plt Kepala Diskominfo Kota Mojokerto, Dr. Santi Ratnaning Tias ST MM mengatakan, transformasi digital menjadi pondasi utama keseluruhan tata kelola Pemerintahan termasuk di Pemerintah kota Mojokerto.

“Tentunya Pemerintah Kota Mojokerto akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis informasi sebagian dari implementasi SPBE atau pemerintahan digital 2026”, katanya.

Diterangkan, digitalisasi seluruh perangkat daerah dan lapisan masyarakat yang ada di Kota Mojokerto, terjadinya ancaman siber semakin meningkat khususnya di Pemerintahan kota Mojokerto. 

“Untuk itu pelatihan ini mengajak seluruh agen csirt mengajak melakukan pemantauan aktif menutup celah yang diperlukan dan bergerak secara cepat, berkoordinasi manakala ditemukan adanya gangguan khususnya aplikasi perangkat darah masing-masing”, pungkasnya.  

Serangkaian kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 21-22 Oktober 2025. 

(Adv-Kom)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler