Sidoarjo (transversalmedia) – Untuk memasuki jalur tengkorak yaitu jalan Mayjen Bambang Yuwono by pass Surabaya – Mojokerto, di harapkan berhati-hati bagi pengguna jalan, pasalnya banyak jalan yang berlubang serta mengakibatkan menelan korban untuk wilayah area ini, tepatnya masuk kecamatan Balongbendo Sidoarjo.
Ironisnya, jalur jalan Mayjen Bambang Yuwono by pass Surabaya – Mojokerto terkesan tutup mata atau kurangnya perhatian bagi petugas yang berwenang sehingga berdampak buruk bagi pengguna jalan khususnya kendaraan bermotor.
Perlu diketahui, pengawasan area wilayah jalur ini adalah dibawah kewenangan Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II.
Dari penelusuran awak media, Pihak Satker PJN hanya menutup beberapa lubang didepan minimarket Annisa Desa Suwaluh dan kerusakan lepas jembatan eks tol Mertex, selebihnya lubang-lubang besar dengan kedalaman bervariasi yang mengancam keselamatan jiwa pengedara R2 tampaknya sengaja diabaikan.
Padahal sehari sebelumnya, Kepala Urusan TU, Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II, Soegito, menyatakan memperbaiki kerusakan jalan yang ada, sampai Desa Seduri. “Ngge”, jawab Soegito menjawab pesan Whats Up, lantaran ia enggan mengangkat ketika dihubungi via sambungan telpon, Selasa (22/1/2019).
Sementara itu, sejak berita kerusakan jalan ini jadi pergunjingan pihak Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II yang membawahi wilayah By Pass Balongbendo – Mojokerto – Jombang – Kertosono dan Gempol ujuk-ujuk turun tangan.
Sebelumnya sejumlah warga Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, menancapkan sejumlah batang pohon pisang pada jalan utama Surabaya-Mojokerto, Minggu (20/1/2019). Penanaman pohon pisang ditengah jalan ini menggantikan drum-drum bekas minyak tanah yang dipasang dua hari sebelumnya didepan mini market Annisa sebagai tanda bahaya akibat kerusakan jalan yang tak lebih sebagai anak tiri pasca beroperasinya tol Surabaya-Mojokerto.
Aksi ramai-ramai menandai jalan rusak ini digelar warga Desa Wonokupang yang terletak 3 km ke barat dari Desa Suwaluh. Warga menempatkan karung – karung berisi pasir pada jalan yang berlubang. Satker ini memiliki 4 paket pekerjaan senilai Rp 28 miliar, Rp 32 miliar, Rp 46, miliar dan Rp 6 miliar untuk pelebaran jembatan Parengan, Bangsal serta pembenahan 17 jembatan.
(Gon)