Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto sekarang getol guna menangani corona virus disease 2019 (covid-19) ini, namun Ketua DPRD kota Mojokerto, Sunarto, mengingatkan eksekutif untuk mewaspadai lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim pancaroba. “Saya memahami, eksekutif saat ini memang dihadapkan pada persoalan kesehatan yang rumit dan berat terkait dengan wabah Covid-19, namun di pergantian musim ini jumlah kasus DBD juga jangan diabaikan,” kata dia. Senin (20/4/2020).

“Di berbagai daerah di Indonesia, angka kematian begitu banyak dan kami minta eksekutif untuk tidak terlena dengan penyakit yang disebabkan nyamuk. Karena ini bahaya juga, kalau terlalu fokus ke covid-19 maka nantinya yang lain jadi terlena”, sambung politisi berlambang banteng moncong putih ini.

Seperti di lansir Tempo.co yang mengutip data dari kementerian kesehatan, tercatat bahwa jumlah kasus DBD sampai Selasa, 14 April 2020 mencapai 41.883 kasus, angka itu lebih tinggi dari total kasus tahun lalu sebanyak 40.425 orang. Menurut dia kewaspadaan itu penting karena melihat jumlah orang meninggal akibat DBD yang juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah korban meninggal hingga 14 April 2020 mencapai 266 orang atau hampir mendekati jumlah korban meninggal sepanjang 2019 yang sebanyak 354 orang. “Ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah,’ ujar Lestari.

Politisi PDI Perjuangan ini, juga menjelaskan, dampak penyakit tersebut. “Penyakit ini juga perlu diwaspadai juga. Kita tidak ingin, warga kota Mojokerto menjadi korban. Fokus boleh tapi jangan sampai terlena”, tegasnya.

(Adv/Gon)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here