Mojokerto (transversalmedia) – Dinas Kesehatan kota Mojokerto meluncurkan aplikasi Gayatri (Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintregasi) mendapatkan atensi dari pihak DPRD Kota Mojokerto. Pasalnya aplikasi berbasis android itu mengadopsi sistem pendaftaran pasien di Puskesmas secara online.
Dengan peluncuran Gayatri ini diharapkan dapat memangkas antrean pasien di loket pendaftaran. Termasuk, sebagai media penyampai informasi kesehatan dan jadwal pemeriksaan pasien hipertensi yang mempunyai kebiasaan malas berobat.
Dari Komisi III DPRD langsung menggelar sidak di Puskesmas Blooto untuk memastikan peluncuran aplikasi Gayatri tak merugikan pasien di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama alias Puskesmas.
Menurut keterangan Agus Wahjudi Utomo, Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto mengatakan, pihaknya mengapresiasi adanya peluncuran aplikasi besutan dari Dinas Kesehatan tersebut. “Kami mengapresiasi peluncuran aplikasi ini. Intinya kami berharap agar ketika aplikasi ini diterapkan, layanan Puskesmas berjalan seperti biasa. Petugas medis wajib cekatan dan jangan sampai selama trial kepentingan pasien tidak terganggu”,katanya , Senin (6/1/2020).
Di Puskesmas Blooto, rombongan Komisi III disambut Kepala Puskesmas Blooto Shopia dan dr Farida Mariana, mantan kepala Puskesmas Blooto.
Tak hanya soal hak pasien, Wahjudi juga mengingatkan terkait pelayanan kepada pasien. “Keramahan terima tamu itu wajib, juga soal percepatan resep terutama bagi pembuatan puyer,” tandasnya.
Pada hari pertama peluncuran Gayatri terjadi keterlambatan penanganan pasien. Banyaknya penumpukan pasien usai libur Tahun Baru, membuat sejumlah pasien mengeluh. Hal itu karena sistem aplikasi tersebut masih dalam trial.
“Sistem ini masih trial, semuanya masih butuh untuk belajar. Apalagi itu pasca liburan Natal dan Tahun baru, sehingga pasiennya banyak,” jelasnya.
Keduanya mengungkapkan perubahan sistem informasi dari manual ke online itu akan efektif paling lama dua pekan kedepan.
“Trialnya dua minggu. Jika jumlah pasien sangat banyak seperti pada hari pertama kami akan menginput separuh dulu dengan mode manual. Kami berharap aplikasi ini berjalan secara smooth sehingga tidak ada masalah,” tandasnya.
Sementara itu, Christiana Indah Wahyu, Kepala Dinkes Kota Mojokerto mengaku, pihaknya tengah menjalankan uji coba (trial) Gayatri.
Dia berharap aplikasi hasil kreasi staf dinas itu akan memangkas jalur pendaftaran layanan kesehatan di loket. “Dengan aplikasi ini maka pasien cukup daftar dengan handphone di rumah. Selanjutnya pasien dapat mengambil nomor di Puskesmas tanpa menunggu lama,” urainya.
Sekedar informasi, aplikasi yang dapat diakses via smartphone android bernama Gayatri itu mulai diterapkan Jumat (3/1/2020). Sebanyak 5 unit Puskesmas dan sejumlah Puskesmas Pembantu di Kota Mojokerto mulai mengadopsi sistem pendaftaran pasien secara online.
(Adv/Gon)