Mojokerto (transversalmedia) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjadi salah satu narasumber pada Airlangga Forum, pada Jumat (16/7/2021).
Acara yang bertemakan ‘Perempuan dan Kepemimpinan Transformatif belajar dari Ibu Wali Kota Mojokerto’ Ning Ita menyampaikan, sebagai sosok ibu, istri dan sekaligus ibu pekerja, harus bisa membagi secara adil kapan waktunya menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, istri dan untuk pengabdian bagi masyarakat serta dunia pekerjaan yang tidak lepas dari peran karir perempuan pada saat ini.
Perlu diketahui, Airlangga Forum merupakan program podcast interaktif yang sering menghadirkan para narasumber berskala nasional maupun internasional.
“Saya membekali anak – anak saya dengan pemahaman mereka harus ikhlas, mereka harus sabar ketika posisi ibunya ini harus dibagi untuk kepentingan dimana ini tujuanya untuk memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat banyak, saya tekankan bahwa ibu ingin menjadi sebaik-baik manusia” ungkapnya.
Program ini pun disiarkan langsung secara daring baik melalui media digital, Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) ataupun podcast Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Menurutnya, sebagai perempuan harus mau dan berani mencoba hal – hal baru yang belum pernah terbayangkan dalam perencanaan hidupnya. Pengalamanya sebagai aktivis dibidang sosial khususnya Nahdatul Ulama (NU), serta latarbelakang pengusaha, menjadikan Ning Ita cukup mahir dalam mengelola Pemerintahan.
Tercatat, Kota Mojokerto berhasil meraih sejumlah penghargaan selama dalam masa kepemimpinan Ning Ita, diantaranya Penghargaan Adipura, Pastika Parama dari Kemenkes RI, Top 99 Sinovik, Kota Layak Anak, Wahana Tata Nugraha, WTP, Kota Cerdas Indonesia, Kota Sehat, Rumah Sakit Terbaik, Kota Peduli HAM, WBK, Penghargaan SIPP, Top 45 Pelayanan Publik tingkat Nasional, Top BUMD Award, ODF, Penghargaan STBM, Kovablik, Nusantara Award, Harmony Award, Anugerah Kebudayaan PWI, Merdeka Award serta Penghargaan Perencana Pembangunan Daerah terbaik III kategori Provinsi Jatim.
“Saya ingin berpesan kepada masyarakat bahwa pandemi merupakan sebuah ujian bagi kita bersama, namun kita harus mengambil sebuah hikmah bagaimana kita sesuai dengan jabatan kita masing-masing harus terus menggali kreatifitas dan inovasi yang kita miliki agar kita masih bisa berkarya meskipun pembatasan dan pemberlakuan berbagai aturan baru menjadi kendala kebebasan kita, Pemkot Mojokerto mampu membuktikan hal tersebut, jadikan pandemi ini untuk menghasilkan kreativitas dan inovasi tiada batas untuk membangun Bangsa dan Negara kita” pungkasnya.
(Adv/Gon)