Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskoperindag) Kota Mojokerto memberikan bantuan gerobak kepada Inkubasi wirausaha.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan sebelas gerobak dan beserta perkakas alat jualan secara gratis ke wirausaha inkubasi di kantor Diskoperindag kota Mojokerto, jalan Raya Meri 7. Kamis (20/2/2022).
“Pada tahun 2022 awal ini bisa diwujudkan dalam bentuk gerobak (rombong), yakni sarana prasarana untuk berjualan produk hasil produksinya masing-masing”, kata Ning Ita.
Gerobak tersebut dibagikan per koperasi atau kelompok usaha. “Hari ini ada 11 gerobak yang bisa dimanfaatkan untuk sarana menjual produknya oleh empat koperasi baru yang sudah terbentuk,” katanya.
Bagi peserta pelatihan wirausaha tahun 2021 tersebut, diberikan secara cuma-cuma untuk pengembangan penambahan pendapatan, bukan hanya itu saja. “Saat ini maka dalam pemesanan. Kita tunggu nanti penyerahan berikutnya”, imbuhnya.
Ning Ita mengatakan, koperasi yang mendapatkan gerobak merupakan koperasi yang baru terbentuk hasil dari inkubasi wirausaha.
“Mereka lulusan inkubasi wirausaha. Dari proses pelatihan, pendampingan, dan bantuan permodalan, mereka sudah berhasil. Produk yang dihasilkan sudah layak diperdagangkan maka dibentuk koperasi dan diberikan bantuan modal”, jelasnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini berharap ada kekompakan yang saling menguatkan dalam satu kelompok usaha. Sehingga produk yang dihasilkan masing-masing kelompok dapat bertahan lagi di pasaran.
“Tidak mudah menyerah dalam menghadapi goncangan. Karena bisnis itu tidak selalu berjalan lancar dan konstan. Pasti akan ada dinamika naik turun. Maka harapan kami, dengan adanya bantuan sarana dan prasarana ini bisa jadi penguat dan menambah kekompakan,” harapnya.
Mengenai tempatnya berjualan, Ning Ita mengatakan, mereka akan berjualan di tempat-tempat yang sudah ditentukan. “Kita lihat perkembangannya. Nantinya tidak menutup kemungkinan dibuat sentra-sentra kuliner baru”, katanya.
Bagaimana jika penerima gerobak berhenti berjualan, apakah ditarik ?. “Kita tidak berfikir pesimis. Jadi kita tidak berandai-andai sesuatu yang pesimis ya. Tapi kita optimis ini berjalan”, tuturnya.
(Gon)