Sidoarjo (transversalmedia) – Gerah dengan penanganan pemangku kebijakan jalan nasional yang belum turun tangan, akhirnya warga setempat Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo akhirnya rame-rame memagari kubangan-kubangan bekas galian u-ditch dengan menggunakan tali rafia, pasangan banner, tempat sampah dan tonggak-tonggak kayu yang dipasang kain lusuh. Jumat (18/3/2022).
Mereka cukup beralasan dengan tindakannya, dari pada memakan korban ia bergerak tanpa di komandoi melakuan pengamanan proyek yang di nilai asal-asalan.
Perlu diketahui, ketidak jelasan proyek pembangunan saluran air disepanjang jalan nasional By Pass Balongbendo-Ciro, Desa Bakung Temenggungan, belum ada tindakan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur -Bali.
Di Dusun Bakalan, warga secara sporadis menimbun kubangan dengan u-ditch terbuka sedalam kaki orang dewasa dengan menggunakan material pasir. Aksi sosial yang digelar disejumlah titik Kamis (17/03/2022) malam diduga sebagai bentuk kekecewaan terhadap amburadulnya pengerjaan proyek Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur -Bali senilai Rp 234 miliar.
Nasib proyek drainase yang diduga mandeg sejak dua bulan lalu itu sendiri tak jelas berlanjut atau tidak.
“Lubang-lubang bekas galian ini sangat meresahkan warga Bakung Temenggungan. Ada kubangan tepat di rumah warga dibiarkan begitu saja, dan sangat membahayakan terutama bagi pengendara kendaraan bermotor”, kata Nanang Sugiadi seorang warga disela-sela aksi.
Dia berharap pekerjaan rumah proyek ini dituntaskan. “Harapannya segera diperbaiki. Karena ini sangat membahayakan pejalan kali maupun pengendara motor. Banyak motor yang nyungsep, mau minta berapa korban lagi baru ditangani”, katanya.
“Pengerukan pondasi tiang PJU di Ciro ini, misalnya. Tentu ini sangat membahayakan, kalau misalnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tiang roboh dan menimpa pengguna jalan, apa nggak ada korban”, ujarnya.
Sebelumnya, Merlan Effendi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN Jawa Timur -Bali menanggapi enteng berbagai persoalan tersebut.
“Soal u-ditch yang pecah-pecah, nggak apa-apa karena dalam masa pemeliharaan. Semuanya memang nggak sempurna, tapi akan aku tuntut harga mati sesuai aturan. Sudah pasti akan kebongkar itu, aspal itu saja bisa kebongkar itu kalau nggak benar, ” ujarnya.
(Gon)