Mojokerto (transversalmedia) – Peserta reses yang digelar Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto Junaidi Malik di jalan Empu Gandring No. 59 mengeluhkan sejumlah infrastruktur yang sudah tidak memadai, seperti saluran, trotoar, jalan, dan lainnya. Untuk itu, diharapkan pembangunan lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur lingkungan.
“Di samping pembangunan top down atau pembangunan besar yang dicanangkan wali kota, jangan lupa pembangunan infrastruktur lingkungan seperti saluran, gang, pavingisasi, jalan, trotoar, kebersihan lingkungan, dan lainnya”, kata Juned. Selasa (5/7/2022).
Sebab, lanjutnya, kondisi lingkungan banyak dikeluhkan baik oleh tokoh masyarakat maupun sejumlah ketua RT dan RW. “Harapan mereka sarpras (sarana dan prasarana) di lingkungannya ideal karena dapat menunjang kenyamanan hidup masyarakat”, ujarnya.
Kota Mojokerto merupakan kota kecil yang padat penduduknya, sehingga infrastruktur lingkungan yang ideal dan kebersihan lingkungan menjadi tuntutan masyarakat. “Makanya kebijakan anggaran di kota Mojokerto ini diharapkan juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur lingkungan”, tandasnya.
Wakil ketua DPRD Kota Mojokerto ini juga mendorong agar pembangunan proyek saluran besar untuk pengendalian banjir benar-benar diperhitungkan secara matang mulai hulu sampai hilir. Sehingga proyek ini menjadi solusi pengendalian banjir.
“Seperti pembangunan saluran di Maja FM itu banyak dikeluhkan masyarakat. Saluran yang diharapkan mampu mengendalikan banjir justru airnya kembali ke gang-gang”, katanya.
Juned meminta pembangunan saluran untuk pengendalian banjir dilakukan evaluasi. “Saluran yang kurang baik atau tidak maksimal dalam pengendalian banjir segera diperbaiki”, pungkasnya.
(Adv/Gon)