Mojokerto (transversalmedia) – Pemerintah kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) telah menggelar kegiatan dengan tema ‘Fasilitasi Kewirausahaan Kurasi Produk-Produk Calon Penerima Lapak Skywalk’, jalan Majapahit alun-alun kota Mojokerto. Senin (6/3/2023).
Kepala Diskopukmperindag kota Mojokerto Ani Wijaya SE MM, mengatakan jika pertemuan ini merupakan yang kedua kepada pengusul yang akan menjadi calon penghuni pedagang skywalk jalan Majapahit.
“Setelah dilakukan kurasi, maka nanti akan dilakukan penilaian produk dari para chef (koki) dan nanti akan mendapatkan hasilnya mungkin satu atau dua hari kemudian”, katanya.
Dijelaskan, ada sebanyak 64 pelaku kuliner Kota Mojokerto mengikuti kurasi produk. “Sebagaimana hasil presiel, satu kios sewa harganya 1 juta rupiah, untuk splite yang dibagi menjadi dua yaitu dimulai harga 500 ribu rupiah, selain kios juga ada kontainer yang disewakan dengan harga 750 ribu perbulan”, katanya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari SE memberi pengarahan, “Memang Skywalk ini memiliki kios terbatas, dari sisi timur terdapat 16 kios sedangkan sisi barat 16 kios jadi total terdapat 32 kios”, katanya.
“Ini dalam rangka kami upayakan memberi kesempatan karena sangat banyak penikmat ingin berdagang di skywalk ini. Bahkan Skywalknya belum dibangun maka kami mengupayakan strategi ada 32 saja. 1 kios bisa dibagi menjadi 2”, tuturnya.
“Lokasi skywalk ini berada di jantung kota Mojokerto yaitu alun-alun. Yang di mana alun-alun harus bersih dari pedagang khususnya pedagang kuliner karena kalau diberi kesempatan tentu akan kumuh. Fasilitas publik itu tidak akan nyaman seperti sekarang”, sambung Wali Kota yang akrab dipanggil Ning Ita.
Dijelaskan program untuk mendirikan pusat-pusat kuliner ini diupayakan mendukung kota Mojokerto menjadi kota pariwisata. “Sekarang area-area publik menjadi representatif yang indah. Maka kota Mojokerto dijadikan kota pariwisata selain sentra-sentra kuliner yang kita sediakan kita pesan untuk menjadi atensi semuanya yaitu kebersihan. Ini poin pentingnya”, jelasnya.
Wali kota perempuan pertama ini berpesan, “Banyak warga datang ke kota Mojokerto berwisata kuliner namun tidak terjaga kebersihannya. Sampahnya dibuang kemana-mana tidak ada menyatukan sampah dan tidak ada kesadaran baik pedagang maupun pembelinya untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Ini menjadikan catatan buruk dan orang datang akan kapok datang ke kota Mojokerto. Kalau orang datang kapok datang ke kota Mojokerto maka dampaknya ke panjenengan. Maka ini tanggung jawab kita bersama, kita harus jaga kebersihannya”, pintanya.
(Adv/Gon)