Mojokerto (transversalmedia) – Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati yakin, menggandeng awak media, Majafest bakal mendunia dengan menyedot ribuan pengunjung. Event akbar Majafest yang ke tiga tahun 2023 ini bakal kembali digelar di lapangan Kawiryan desa Pancing kecamatan Bangsal. .
Pameran tourism, budaya, dan ekonomi kreatif yang bertema ‘Harmoni Nusantara’ diselenggarakan selama tiga hari pada 3-5 Agustus 2023.
Acara ini bakal dimeriahkan festival bantengan dari 100 pegiat seni, rekor MURI tari Redoyo Mojosakti, pemilihan Gus-Yuk 2023, campursari, ludruk Karya Budaya, Mashano Musik, pameran ekraf, keroncong Jelita, festival sambel wader, Mojokerto tourism award, dan seni reog.
“Harusnya even ini bakal lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya karena melibatkan Forkopimda”, kata Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, saat konferensi pers di pendopo kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Rabu (26/7/2023).
Harapnya, target dari momentum tahun ketiga bakal terwujud, yakni menjadi ikon wisata setara Jember Festival dan Batu Festival.
“Selain itu Majafest ini untuk mengenalkan produk UMKM kita ke masyarakat serta meningkatkan pemasaran UMKM, produksi UMKM kita dibawah binaan dari Disperindag,” tuturnya.
Sementara itu, Kadiskominfo Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto, menambahkan, Majafest adalah upaya menciptakan sebuah brand untuk Kabupaten Mojokerto.
“Kegiatan Majafest ini tujuannya untuk menciptakan sebuah branding bagi Kabupaten Mojokerto dan tidak kalah pentingnya adalah bagaimana potensi potensi wisata dan budaya bisa mengaung di tingkat regional bahkan nasional,” timpalnya.
Sedangkan, Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handito, menyebut Majafest 2023 adalah kegiatan kolaborasi seni budaya dengan ekraf. Momen ini menampilkan berbagai macam atraksi, karena ini point wisata.
Titik beratnya pada wisata atraksi. Ia menjelaskan hari pertama dibuka dengan open ceremony, festival bantengan. Juga pameran ekraf selama 3 hari tanggal 3-5, keroncong Jelita, Mojosari, pertunjukan seni ludruk dan campursari.
“Hari kedua, pada siang hari ada pemecahan rekor MURI yang diikuti 500 penari Bedoyo Mojosakti yang melibatkan seluruh siswa SMA-SMK Negeri. Pasca isya pemilihan Gus-Yuk, ini adalah event 2 tahunan yang diselingi keroncong Titi Laras, ” Jelasnya.
(Gon)