Mojokerto (transversalmedia) – Wali Kota Mojokerto, Ning Ita (sapaan akrab) meminta perangkat daerah kota Mojokerto untuk melaporkan secara detail dan rinci kepada tim penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2023, yang dipastikan memiliki kesamaan persepsi terkait program-program yang melibatkan partisipasi perempuan di Kota Mojokerto.
Hal ini diharapkan Wali kota Ika Puspitasari saat ‘Sosialisasi Persiapan Penilaian Anugerah Parahita Ekapraya APE 2023’ di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Kamis (21/9/2023).
“Jangan sampai apa yang sudah kita laksanakan ini terlewat, tidak terlaporkan secara detail dan rinci kepada tim penilai”, katanya saat dihadapan Sekdakot Mojokerto, asisten pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, para kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, Camat Dan Lurah Se-Kota Mojokerto, Universitas Mayjen Sungkono, Ketua Organisasi Perempuan, Ketua Puspa, Ketua Baznas Kota Mojokerto, media massa, LPPA Bina Annisa Dan Direktur Permata Law.
Menurut Ning Ita, program dan kegiatan dengan melibatkan partisipasi perempuan sudah sangat aktif dilakukan di Kota Mojokerto, baik melalui OPD maupun yang dilaksanakan secara mandiri oleh beberapa stakeholder lainnya, termasuk organisasi perempuan.
Sebagai informasi, APE adalah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Kementerian atau Lembaga Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota atas komitmennya dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan serta memenuhi kebutuhan anak. Proses penilaian akan melibatkan tim dari lintas kementerian, akademisi, dan lembaga independen lainnya.
Orang nomor satu di kota Mojokerto ini berharap, agar peringkat APE dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Karena tahun 2021, Kota Mojokerto telah berhasil meraih penghargaan tingkat Madya. Yang dimana tingkatan penghargaan APE yaitu ; Pratama (pemula), Madya (pengembangan), Utama (peletakan dasar dan keberlanjutan), Mentor.
“Bukan semata hanya demi penghargaan. Kita ingin menunjukkan bahwa eksistensi peran perempuan di Kota Mojokerto benar-benar terlaksana di berbagai sektor kehidupan”, ungkap.
Eksistensi perempuan itu harus ditampilkan, bahwa di negara kita ini, sudah tidak lagi memandang perbedaan gender. Bahwa didalam regulasi yg dibuat di negara kita ini mengedepankan kesetaraan gender. Tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan di dalam perannya di berbagai sektor untuk membangun negara ini.
Berdasarkan laporan Kepala Dinsos P3A Choirul Anwar, proses penilaian sudah dimulai dengan diawali evaluasi mandiri pada aplikasi yang disiapkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak mulai 18 September hingga 13 Oktober. 2023
“Berikutnya dilakukan verifikasi administrasi pada 14-27 Oktober 2023. Terakhir, verifikasi lapangan akan berlangsung 28 Oktober-17 November 2023”, pungkasnya.
(Gon)