Mojokerto (transversalmedia) – Pembangunan trotoar baru di jalan empunala kota Mojokerto membuat resah bagi pengguna pejalan kaki. Pasalnya menjamurnya pedagang angkringan hingga parkir sembarangan membuat trotoar menjadi rusak. Maka dengan hal ini, menjadi atensi serius bagi Pemerintah Kota Mojokerto.
Perlu diketahui, pembangunan fasilitas umum ini menelan anggaran ratusan milyaran rupiah. Jalan empunala merupakan pintu masuk menuju gerbang pariwisata Taman Bahari Majapahit (TBM). Kondisinya kini mulai semrawut. Bahkan sejumlah keramik trotoar diketahui banyak yang rusak dan pecah akibat dinaiki kendaraan bermotor.
Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari memimpin diskusi dengan pedagang saat acara yang bertema ‘Sosialisasi Pemanfaatan Infrastruktur Jalan atau trotoar Empunala di Pendopo Sabha Kridatama. Rabu (22/11/2023).
Turut hadir Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPR Perakim) Kota Mojokerto, Nara Nupiksaning Utama, Camat Magersari Ary Setiawan, serta lurah disepanjang jalan empunala serta ratusan warga dan pedagang di sekitar jalan Empunala.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari berharap kepada warga sekitar Empunala ikut serta melindungi fasilitas umum agar tetap terjaga dengan baik dan sesuai peruntukannya.
“Inilah gunanya sosialisasi, untuk mendapatkan satu persepsi yang sama terhadap apa yang kita bangun sampai saat ini. Kita berharap geliat ekonomi terus tumbuh tapi kawasan tetap terjaga”, katanya.
Wali Kota yang akrab dipanggil Ning Ita ini mengaku banyak laporan keluhan dari masyarakat terkait adanya kerusakan keramik di sejumlah trotoar jalan. Bukan hanya itu saja ketidaknyamanan warga dan pejalan kaki akibat keberadaan angkringan yang berjajar di sepanjang trotoar saat malam hari.
“Ada aduan soal itu di aplikasi Curhat Ning ita, karena itu kita ajak warga untuk ikut bersama-sama menjaga. Karena personil Satpol PP kita terbatas untuk terus stand by dan berjaga-jaga di lokasi”, pungkasnya.
Sementara itu Plt Kepala DPUPR Perakim kota Mojokerto, Nara Nupiksaning Utama, menjelaskan Pemkot Mojokerto mendapat sejumlah usulan dari warga. Yang dimana permintaan pendataan ulang pedagang angkringan empunala. Hingga penetapan jadwal pasti operasional angkringan sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.
“Tahun ini DPUPR Perakim kembali melaksanakan pembangunan landskap taman, pemasangan tempat duduk, lampu hias dan ornamen penunjang dari ujung timur hingga barat jalan empunala,” jelasnya.
(Adv/Gon)