Mojokerto (transversalmedia) – Wali Mojokerto Ika Puspitasari, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Dr. Yulius M.A, dan Kepala DiskopUKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah secara bersama-sama telah meresmikan Gedung PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) Koperasi Dan UKM Maja Citra Kinarya, Kota Mojokerto, di Blooto. Sabtu (09/12/2023)
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM), Dr. Yulius, MA mengatakan pendirian gedung PLUT salah satunya yakni mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan, dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah.
“Kesannya sudah bagus, ketika saya datang disini ternyata fasilitas-fasilitas yang diinginkan PLUT sudah ada, misalnya inkubasi, pasaran produk, dan kerjasama dengan perusahaan sudah ada”, katanya saat doorstop dengan awak media.
Perlu diketahui, gedung PLUT Maja Citra Kinarya Kota Mojokerto dibangun oleh Kementrian Koperasi & UMKM untuk kota Mojokerto gedung PLUT Koperasi & UMKM dengan nilai kontrak Rp 4.450.000.048,- berikut dengan sarpras pendukung di dalamnya dengan nilai kontrak Rp 2.249.096.450,- di tahun 2023 melalui DAK fisik tematik. Gedung PLUT koperasi dan UMKM ini berdiri di atas lahan 2.725m² dengan luas bangunan 726m² yang terdiri atas 2 lantai
Yang memiliki berbagai fasilitas pelayanan. Diantaranya, ruang foto produk, live jualan dan podcast, ruang desain grafis, ruang konsultasi dan pendampingan UMKM, ruang pelatihan, ruang inkubasi, co working space dan masih banyak lagi.
“Saya pikir peresmian sudah bagus tapi kelanjutannya yang paling penting, hal itu tergantung UMKM nya dan daerahnya. Saya sangat senang dan terkesan, karena seluruh kegiatan dan pelayanan PLUT sudah jalan. Beda dengan PLUT lain yang saya resmikan, gedung sudah ada tapi kegiatan belum ada”, kesannya.
Sedangkan, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab dipanggil Ning Ita mengatakan dukungan UKM dan IKM perlu kehadiran pemerintah untuk memberi fasilitasi karena kehadiran mereka menguatkan sektor ekonomi, pengurangan pengangguran terbuka dan lebih cepat bangkit dari dampak pandemi covid-19.
“Kami punya potensi IKM alas kaki yang sudah menjadi komoditas ekspor sejak 1995 maka berkenan Pak Deputi untuk ke Pusat Grosir Sepatu (PGS) disana ada 35 pengrajin IKM yang kami fasilitasi di dalam 1 gedung untuk mendisplay memasarkan produk-produk IKM yang ada di Kota Mojokerto”, pungkasnya.
(Adv/Gon)