Mojokerto (transversalmedia) – Pada momentum pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak yang diselenggarakan di tahun politik ini, apakah Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat ikut kampanye ?. Padahal ASN hak pilih calon kepala daerah yang dipilih.
Ketua Bawaslu kota Mojokerto, Dodik Faisal mengatakan menurutnya sudah jelas ASN, TNI/Polri itu harus netral namun TNI/Polri tidak punya hak pilih sedangkan ASN punya hak pilih.
“Kalau keterkaitan kampanye menyampaikan visi misi, berarti sudah memasuki masa kampanye itu berarti ASN ikut kampanye dari jauh mendengarkan saat kampanye. Jika tidak memakai seragam atau mobil dinas atau fasilitas pemerintah, berarti tidak terlibat aktif dari jauh mendengarkan visi misi calon, saya pikir itu tidak masalah”, katanya. Senin (15/7/2024).
Hal ini diungkapkan Ketua Bawaslu kota Mojokerto, Dodik Faisal saat prosesi tanya jawab kepada awak media pada ‘Sarasehan Cegah Pelanggaran Pilkada 2024 bersama PWI Mojokerto raya di jalan raya Pekayon, sekretariat PWI Mojokerto.
“Karena dia punya hak memilih meskipun dikatakan netral, tidak seperti TNI/Polri kan ? TNI/Polri tidak mempunyai hak, kalau ASN itu netral tapi mempunyai hak pilih”, jelasnya.
Inti dari permasalahan itu, ASN memiliki hak pilih, dia punya kesempatan mendengar apa visi misi calon pemimpin dimana dia punya hak pilih sehingga dia memiliki preferensi untuk memilih.
“Dia berhak segera mendengarkan tapi tidak terlibat aktif, nah poinnya tidak terlibat aktif. ASN dikatakan tidak netral berarti dia terlibat aktif untuk proses dukung mendukung. Jika Men like di sosmed berarti ada indikator tidak netral, jika mendengarkan berarti tidak ada masalah”, tuturnya.
Sementara itu, Ketua PWI Mojokerto Raya, Sholahudin Wijaya, menyampaikan kegiatan ini baru pertama kali dilakukan, dan ia berharap kegiatan seperti ini bisa berlanjut sampai pelaksanaan pilkada berlangsung.
“Ini adalah kegiatan positif, dengan menggandeng awak media bisa memberikan informasi terkait tahapan dan pencegahan pelanggaran Pilkada Mojokerto 2024”, pungkasnya.
Tampak hadir, Ketua PWI Mojokerto (Sholahudin Wijaya), Ketua Bawaslu (Dodik Faisal), pengurus dan anggota PWI Mojokerto serta awak media online Mojokerto.
(Gon)