Mojokerto (transversalmedia) – Musim hujan sering menjadi musuh utama jalan aspal, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Jalan yang tadinya mulus bisa berubah menjadi berlubang, bergelombang, atau bahkan hancur total. Kerusakan ini tidak hanya mengganggu aktivitas transportasi tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan dan biaya perbaikan.
Hal ini menjadi salah satu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) kota Mojokerto, Bina Marga sibuk melakukan pembenahan jalan aspal di kota Mojokerto akibat di musim penghujan ini.
Dari pemantauan transversal media, beberapa titik meliputi jalan Mayjen Sungkono kota Mojokerto, yang sebelumnya mulus menjadi adanya lubang, beberapa titik ini meliputi : depan Villa Royal sampai SMK Raden Patah dan depan Rumah Rakyat di jalan Hayam Wuruk. Selasa (02/12/2025).
Sebagaimana yang dimaksud, dari dampak dan risiko dapat menyebabkan bahaya keselamatan. Genangan air dapat menutupi lubang, sehingga pengendara, terutama pengendara motor, tidak menyadari bahaya yang ada di bawahnya dan dapat terjatuh atau mengalami kecelakaan fatal.
Kerusakan kendaraan salah satunya contoh, benturan keras dengan lubang dapat merusak komponen penting seperti ball joint, tie rod, sokbreker, dan bearing roda. Pelek motor juga berisiko peyang.
Visibilitas terganggu, cipratan air dari lubang yang dihantam kendaraan dapat mengaburkan pandangan pengemudi secara tiba-tiba, yang sangat berbahaya di situasi darurat.
Plt. Kepala DPUPR Perkim kota Mojokerto, Endah Supriyani ST MT dengan didampingi Plt Kepala Bina Marga, DPUPR Perkim Kota Mojokerto, Ferry Hendri Koerniawan ST, mengatakan ada beberapa faktor penyebab kerusakan jalan aspal di musik penghujan.
“Peran air dalam kerusakan jalan, air adalah musuh utama jalan aspal. Ketika hujan deras terjadi, air dapat meresap melalui retakan kecil di lapisan aspal. Air yang terkumpul di lapisan bawah (subgrade) melemahkan fondasi jalan, menyebabkan deformasi dan kerusakan permanen”, katanya.
Dijelaskan, sistem drainase yang buruk menyebabkan air hujan tidak bisa mengalir dengan lancar, sehingga terbentuk genangan di permukaan jalan.
“Beban berlebih pada jalan, kendaraan berat seperti truk dengan muatan berlebih memperparah kerusakan jalan yang sudah terpapar air”, jelasnya.
Ferry mengaku, kesibukan DPUPR Perkim sudah melakukan pembenahan di wilayah kota Mojokerto, untuk itu diharapkan pengguna jalan untuk bersabar.
“Iya, kami berterima kasih atas informasinya, dalam segala pengerjaan, kami masih tahap pembenahan yang lain. Maka jika daerah sudah kelar, giliran kami melakukan pembenahan disitu”, pungkasnya.
(Gon)

